Kamis, 25 Desember 2025

Diterjang Banjir, Puluhan Rumah Warga Alue Kuta Hanyut ke Laut dan Permukiman Berubah Jadi Kuala

KABAR BIREUEN, Jangka – Banjir besar yang melanda Gampong Alue Kuta, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, menyebabkan kerusakan parah pada permukiman warga dan areal tambak. Sedikitnya 40 unit rumah dilaporkan hilang setelah terseret arus banjir hingga terbawa ke laut, meninggalkan kawasan hunian yang kini berubah menjadi kuala.

Peristiwa memilukan tersebut terjadi di Dusun Pasi Alue Kuta dan Dusun Beurawang, dua wilayah yang menjadi titik terparah terdampak bencana. Selain rumah yang hilang, sekitar 35 unit rumah lainnya mengalami kerusakan berat dan tidak lagi layak dihuni.

BACA JUGA: Gelar Aksi Damai, Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Bireuen Desak Pemerintah Tetapkan Banjir Sumatra sebagai Bencana Nasional

Keuchik Gampong Alue Kuta, Habibullah, kepada wartawan, Selasa (23/12/2025), mengatakan, rumah-rumah yang hilang terdiri dari bangunan permanen dan semi permanen. Bahkan, lokasi bekas permukiman warga kini sudah menjadi alur air yang langsung terhubung ke laut.

Seorang warga Gampong Alue Kuta sedang memasak di antara puing-puing rumah yang ambruk dihantam banjir. (Foto: Dok. Keuchik Alue Kuta)

“Rumah-rumah warga itu habis terseret banjir. Sekarang tempatnya sudah berubah menjadi kuala,” ujar Habibullah.

Menurut dia, di Dusun Beurawang saat ini hanya tersisa 14 unit rumah. Namun, seluruhnya dalam kondisi tidak layak huni. Setiap kali air laut pasang, air kembali masuk ke dalam rumah warga dan membahayakan keselamatan penghuni.

BACA JUGA: 12.752 Rumah di Bireuen Hilang dan Rusak Akibat Banjir

Akibat bencana tersebut, sebagian besar warga terpaksa mengungsi di meunasah dan tenda-tenda darurat. Sementara itu, sejumlah warga yang nekat kembali ke rumah, masih sangat bergantung pada dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari.

“Sebagian warga bertahan di pengungsian. Ada juga yang kembali ke rumah, tetapi kebutuhan makan masih bergantung dari dapur umum,” jelasnya.

Permukiman penduduk yang telah menjadi kuala. (Foto: Dok. Keuchik Alue Kuta)

Tak hanya merusak permukiman, banjir juga melumpuhkan mata pencaharian masyarakat. Sejumlah nelayan kehilangan perahu yang terseret arus, sedangkan para petambak mengalami kerugian besar karena tambak rusak dan tertimbun lumpur.

BACA JUGA: Dua Warga Makmur Meninggal Tertimbun Longsor dan Terseret Banjir

Habibullah berharap, pemerintah daerah dan pihak terkait dapat segera memberikan perhatian serius, baik untuk penanganan darurat, pemulihan ekonomi warga, maupun rencana relokasi permukiman. Menurutnya, kawasan yang terdampak banjir tersebut sudah tidak memungkinkan lagi untuk dihuni secara aman.

“Kami sangat berharap ada solusi jangka panjang, terutama relokasi warga, karena kondisi saat ini sudah sangat membahayakan,” demikian diharapkan Keuchik Habibullah. (Suryadi) 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

BACA JUGA

KABAR TERBARU

Merasa Dizalimi Panitia, Peserta Seleksi PPIH di Bireuen Mengadu ke Menteri Haji dan Umrah

0
KABAR BIREUEN, Bireuen – Seorang aparatur sipil negara (ASN) pada Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bireuen, Sarita, S.E., M.Si, mengadukan dugaan ketidakadilan dalam proses...

Zikir Akbar di Masjid Agung Bireuen, Kenang 21 Tahun Tsunami Aceh dan Doakan Korban...

0
KABAR BIREUEN, Bireuen – Pemerintah Kabupaten Bireuen memperingati 21 tahun tsunami Aceh dengan menggelar zikir, doa bersama, dan tausiyah di Masjid Agung Sulthan Jeumpa...

KKM Tematik UNIKI, Wujudkan Kepedulian Sosial Lewat Aksi Bersih Meunasah dan Rumah Warga di...

0
KABAR BIREUEN, Peusangan — Pelaksanaan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Tematik Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) memasuki hari kedua di Desa Pante Gajah, Kecamatan Peusangan, Kabupaten...

Dosen UNISAI Jadi Keynote Speaker Konferensi Internasional di Universiti Pertahanan Nasional Malaysia, Singgung Banjir...

0
KABAR BIREUEN, Kuala Lumpur - Dosen Universitas Islam Al-Aziziyah Indonesia (UNISAI), Dr. Karimuddin Abdullah Lawang, MA., CIQnR, mendapat kehormatan sebagai keynote speaker dalam kegiatan...

Anak-anak Korban Banjir dan Kelompok Rentan di Bireuen Dapat Pendampingan Psikososial dari Tim PKM...

0
KABAR BIREUEN, Kuala — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Universitas Almuslim (Umuslim) Peusangan turun langsung ke lokasi terdampak banjir bandang di Kabupaten Bireuen untuk...

KABAR POPULER

Diterjang Banjir, Puluhan Rumah Warga Alue Kuta Hanyut ke Laut dan Permukiman Berubah Jadi...

0
KABAR BIREUEN, Jangka - Banjir besar yang melanda Gampong Alue Kuta, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, menyebabkan kerusakan parah pada permukiman warga dan areal tambak....

Zikir Akbar di Masjid Agung Bireuen, Kenang 21 Tahun Tsunami Aceh dan Doakan Korban...

0
KABAR BIREUEN, Bireuen – Pemerintah Kabupaten Bireuen memperingati 21 tahun tsunami Aceh dengan menggelar zikir, doa bersama, dan tausiyah di Masjid Agung Sulthan Jeumpa...

Gelar Aksi Damai, Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Bireuen Desak Pemerintah Tetapkan Banjir Sumatra sebagai...

0
KABAR BIREUEN, Bireuen – Sebagai bentuk keprihatinan atas lambannya penanganan bencana banjir Sumatra (Aceh, Sumut, dan Sumbar), Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Bireuen menggelar aksi...

12.752 Rumah di Bireuen Hilang dan Rusak Akibat Banjir

0
KABAR BIREUEN, Bireuen - Sebanyak 12.752 rumah di Kabupaten Bireuen dilaporkan hilang dan rusak akibat diterjang banjir bandang - tanah longsor pada 26 November...

KKM Tematik UNIKI, Wujudkan Kepedulian Sosial Lewat Aksi Bersih Meunasah dan Rumah Warga di...

0
KABAR BIREUEN, Peusangan — Pelaksanaan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Tematik Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) memasuki hari kedua di Desa Pante Gajah, Kecamatan Peusangan, Kabupaten...