KABAR BIREUEN – Bupati Bireuen DR H Muzakkar A Gani, SH, M Si meresmikan Museum Kota Juang Bireuen Jalan Hob Mubin Gampong Baro Bireuen, Selasa (30/3/2021).

Peresmian Museum Kota Juang dirangkai dengan peluncuran buku H Abu Bakar bin Ibrahim bin Salem Bey dan buku para tokoh Galeri Museum Kota Juang 2021.

Peresmian tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti
oleh Bupati Bireuen DrH Muzakkar A Gani,SH, M Si didampingi Pengurus museum Hj Noor Balkis Marzuki, P Si dan unsur Forkopimda Kabupaten Bireuen.

Bupati atas nama masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Bireuen dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya atas diresmikannya Museum Kota Juang Bireuen.

Terima kasih kepada Yayasan Museum Kota Juang Bireuen yang telah memprakarsai pembangunan museum, sekarang Kabupaten Bireuen sudah miliki museum.

“Museum merupakan media yang universal untuk pelestarian warisan budaya, wahana pembelajaran masyarakat serta serta objek wisata yang edukatif,” sebutnya.

Diharapkan , dengan diresmikannya museum Kota Juang Bireuen dapat menjadi hal yang positif bagi sejarah sekaligus ikon di Kabupaten Bireuen.

Selain itu dapat melestarikan kebudayaan sebagai upaya dalam menarik banyak wisatawan yang datang ke Bireuen bahkan dapat menimbulkan dampak positif dalam pembangunan.

Bangunan monumental diharapkan dapat menjadi tempat untuk mengenang para pahlawan bangsa dalam merebut, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Republik Indonesia.

“Karena itu keberadaan Museum Kota Juang Bireuen mempeunyai arti penting dalam melestarikan peninggalan sejarah, budaya dan cagar budaya yang merupakan kekayaan daerah yang tidak ternilai harganya,” jelas Bupati Muzakkar.

Dikemukakan, catatan foto peristiwa maupun saksi benda berdasarkan fakta sejarah atau peristiwa di Kabupaten Bireuen dapat diperuntukkan sebagai wadah kajian pengembangan sejarah untuk generasi selanjutnya.

“Pada hari ini kita juga melaksanakan peluncuran buku “ H Abu Bakar bin Ibrahim bin Salem Bey “ dan buku para tokoh museum Kota Juang Bireuen 2021,” katanya.

Bupati Muzakkar juga menyempaikan di hadapan ribuan para undangan “ H Abu Bakar bin Ibrahim bin Salem Bey” merupakan salah seorang keturunan bangsawan di Istambul Turki pada masa Kesultanan Utsmani.

“Beliau merupakan seorang pebisnis dan juga seorang politikus,” ujar Bupati Muzakkar.

Ketua panitia Drs H Husni Ali dalam laporannya menyapaikan, peresmian Museum Kota Juang Bireuen turut dihadiri H Azwar Abubakar (mantan Menteri) , unsur Forkopimda Kabupaten Bireuen, alim ulama, para Kadis, Badan, Kantor, serta tokoh masyarakat Aceh di Jakarta, Medan dan Banda Aceh.

Nantinya, Yayasan Museum Kota Juang Bireuen, akan membangunan kembali monumen perjuangan Perang Krueng Panjoe dalam melawan penjajah Jepang 24 Nopember 1945.

Juga monumen Kota Juang di pusat Kota Juang Bireuen dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan RI dimasa Agresi belanda 1947-1949. (H.AR Djuli).