Senin, 12 Mei 2025

Syakir Sulaiman dan Pilihan jadi Pengedar Obat Terlarang

PENANGKAPAN Syakir Sulaiman, mantan pemain Timnas Indonesia U-23, menjadi tamparan keras bagi dunia olahraga tanah air. Dia diciduk di kediamannya, Cianjur, Jawa barat, Selasa (5/11/2025), karena memiliki dan mengedarkan obat-obatan terlarang.

Pesepak bola asal Muara Batu, Aceh Utara, ini dikenal karena kepiawaiannya mengolah si kulit bundar. Syakir juga menjadi kebanggaan masyarakat Aceh yang bisa mengharumkan nama Indonesia. Namun, hari ini nama besar Syakir tercoreng akibat keputusannya yang menyimpang dari nilai-nilai olahraga dan kehidupan yang sehat.

Cedera berkepanjangan yang dialaminya saat membela Aceh United FC, memaksa Syakir harus berhenti bermain bola. Hal ini sekaligus menghancurkan kariernya yang dulu pernah dinobatkan sebagai pemain muda terbaik ISL 2013, saat memperkuat Persiba Balikpapan.

Tanpa penghasilan tetap dari sepak bola, Syakir yang dulu memulai debutnya di klub PSSB Bireuen, kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarga. Keputusasaan dan tekanan finansial, akhirnya mendorong Syakir pada pilihan berisiko. Dia nekat mengedarkan obat-obatan terlarang sebagai solusinya.

Sayangnya, keputusan Syakir tersebut tak hanya mencelakai dirinya sendiri, tetapi juga telah mencoreng citra atlet dan olahraga Indonesia secara keseluruhan.

Kita memang tidak sepakat dengan keputusan Syakir yang beralasan, dirinya terjerumus ke dalam perbuatan terlarang itu karena kesulitan ekonomi. Sebab, masih ada pekerjaan halal lainnya yang tidak berisiko hukum dan tak berakibat mencemarkan nama baiknya.

Terlepas dari persoalan tersebut, kasus ini telah membuka mata kita pada sisi lain kehidupan para mantan atlet yang kerap tidak punya pekerjaan tetap, setelah masa kejayaannya berlalu. Mereka yang pernah dipuja, sering kali harus berjuang sendiri ketika cedera atau tidak potensial lagi sebagai atlet.

Di negara lain, pemerintah dan organisasi olahraga menyediakan program yang membantu para mantan atlet untuk tetap hidup layak setelah pensiun, baik dengan menyediakan pekerjaan alternatif, pelatihan kewirausahaan, maupun bantuan finansial.

Namun, di Indonesia, program sejenis masih belum berjalan optimal. Akibatnya, banyak mantan atlet harus hidup dalam kemelaratan.

Sudah saatnya semua pihak, terutama pemerintah, klub-klub olahraga dan federasi, memberikan perhatian serius pada kesejahteraan atlet. Bukan hanya saat masih berkarier, tetapi juga setelah mereka pensiun sebagai atlet.

Pembinaan olahraga, semestinya memang tak hanya berfokus pada peningkatan prestasi atlet semata. Kesejahteraan mereka untuk jangka panjang, juga jangan luput dari perhatian pemerintah.

Pelatihan dan peluang kerja bagi mantan atlet perlu dikembangkan, sehingga mereka tidak jatuh ke dalam situasi sulit dan menyedihkan, seperti yang dialami Syakir Sulaiman.

Penangkapan Syakir Sulaiman menjadi cerminan dari kegagalan kita dalam memberikan dukungan yang layak bagi para atlet yang telah mengharumkan nama bangsa. Semoga kasus ini bisa menjadi pelajaran berharga agar tragedi serupa tidak terulang lagi. ***

KABAR TERBARU

Bidik PORA 2026 Aceh Jaya, 25 Talenta Muda Bireuen Ikuti Pemusatan Latihan di Cot...

0
KABAR BIREUEN, Kota Juang - Sebanyak 25 pemain sepak bola muda berbakat Bireuen hasil seleksi ketat, resmi mengikuti pemusatan latihan (Training Center/TC) di lapangan...

Harus Jalan Kaki Enam Kilometer, TNI Kodim 0113/Gayo Lues Musnahkan Tiga Hektare Ladang Ganja...

0
KABAR BIREUEN, Gayo Lues - Pegunungan Desa Ekan, Kecamatan Pining, Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh, menjadi saksi keberhasilan personel TNI Kodim 0113/Gayo Lues memusnahkan...

Hadiri Resepsi Pernikahan Putra Bupati Bireuen, Sejumlah Tokoh Beri Sinyal Dukung TRK sebagai Ketua...

0
KABAR BIREUEN, Bireuen – Dukungan kepada Dr. TR. Keumangan, S.H., M.H (TRK) untuk maju sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Aceh semakin menguat...

Tingkatkan Layanan Nasabah, BSI Aceh Tetap Buka pada Hari Libur Nasional

0
KABAR BIREUEN, Banda Aceh — PT Bank Syariah Indonesia, Tbk. (BSI) Aceh terus meningkatkan layanan kepada nasabah, salah satunya mengoperasikan layanan weekend banking di...

Hati-Hati! Marak Penipuan Bantuan Modal Usaha Mengatasnamakan Istri Gubernur Aceh

0
KABAR BIREUEN, Banda Aceh - Kepala Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Aceh, Akkar Arafat, mengatakan, saat ini beredar penipuan yang mengatasnamakan istri Gubernur Aceh,...

KABAR POPULER

Harus Jalan Kaki Enam Kilometer ke Sekolah, Siswa MIN 1 Bireuen Dapat Hadiah Sepeda...

0
KABAR BIREUEN, Peusangan — Perjuangan seorang siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bireuen yang setiap hari berjalan kaki sejauh enam kilometer demi menuntut ilmu, mengundang...

Keamanan Masyarakat dan Investasi Terganggu, Polres Bireuen Bentuk Satgas Anti Premanisme

0
KABAR BIREUEN, Bireuen — Polres Bireuen membentuk Satuan Tugas (Satgas) Anti Premanisme sebagai langkah konkret untuk memberantas praktik premanisme yang dinilai semakin marak dan...

Hadiri Resepsi Pernikahan Putra Bupati Bireuen, Sejumlah Tokoh Beri Sinyal Dukung TRK sebagai Ketua...

0
KABAR BIREUEN, Bireuen – Dukungan kepada Dr. TR. Keumangan, S.H., M.H (TRK) untuk maju sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Aceh semakin menguat...

Gempa Abdya Terasa Hingga Bireuen, Warga Berhamburan Keluar Gedung

0
KABAR BIREUEN, Bireuen – Gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo mengguncang wilayah Aceh Barat Daya (Abdya) pada Minggu (11/5/2025) sore. Getaran gempa terasa cukup kuat hingga...

Bidik PORA 2026 Aceh Jaya, 25 Talenta Muda Bireuen Ikuti Pemusatan Latihan di Cot...

0
KABAR BIREUEN, Kota Juang - Sebanyak 25 pemain sepak bola muda berbakat Bireuen hasil seleksi ketat, resmi mengikuti pemusatan latihan (Training Center/TC) di lapangan...