KABAR BIREUEN, Peusangan – Tim Integrated Nutrition Early Years (INEY) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengunjungi pelaksanaan Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) di Desa Meunasah Dayah, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, Rabu (22/10/2025).
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari program nasional percepatan penurunan stunting melalui kolaborasi antara Kemenkes, Politeknik Kesehatan (Poltekkes) RI, dan pemerintah daerah.
Kegiatan diawali dengan peninjauan langsung pelaksanaan Posyandu ILP di Meunasah Dayah. Kemudian, dilanjutkan diskusi bersama tim dari Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen, dan Puskesmas Peusangan.
Keuchik Meunasah Dayah, Rifian, A.Md, menyambut hangat kedatangan rombongan Kemenkes RI. Dia menyampaikan, pihaknya terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan Posyandu ILP di desanya.
“Kami mengucapkan selamat datang kepada Tim Kemenkes RI dalam rangka evaluasi kegiatan Posyandu ILP di Desa Meunasah Dayah. Sekaligus kami memperkenalkan kader terbaik Kabupaten Bireuen tahun 2025, yakni Fitriani, yang berasal dari desa kami,” ujar Rifian.

Menurutnya, masih ada sejumlah hal yang perlu dibenahi agar pelaksanaan Posyandu ILP dapat berjalan sesuai dengan Permenkes Nomor 19 Tahun 2024 tentang Integrasi Layanan Primer.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Peusangan, Ns. M. Nazar, S.Kep, SKM, menjelaskan bahwa Desa Meunasah Dayah ditetapkan sebagai pilot project Posyandu ILP di wilayah Peusangan.
“Sejak Juni 2025, Posyandu ILP telah dilaksanakan di seluruh desa di Kecamatan Peusangan dengan pendanaan sepenuhnya dari dana desa. Namun, Meunasah Dayah kami jadikan proyek percontohan karena salah satu kadernya adalah kader terbaik di tingkat kabupaten,” jelas Nazar.
Dari pihak Kemenkes RI, Desi, perwakilan Tim INEY, menilai pelaksanaan Posyandu ILP di Meunasah Dayah telah berjalan baik meski masih perlu penyempurnaan di beberapa aspek.
“Kalau kita lihat di lapangan, proses pelayanan di Posyandu ILP Meunasah Dayah sudah berjalan dengan baik. Tidak ada yang sempurna, tapi progresnya patut diapresiasi,” ujarnya.

Desi juga berpesan agar para kader terus bersemangat melayani masyarakat dari berbagai kelompok usia, mulai dari balita, ibu hamil, remaja, hingga lansia.
“Kami berharap kader terus aktif mengedukasi masyarakat agar mau datang ke Posyandu. Dengan begitu, status gizi dan kesehatan bisa terus dipantau untuk mendukung upaya percepatan pencegahan stunting,” tegasnya.
Sementara itu, kader Posyandu ILP Meunasah Dayah sekaligus perwakilan Dinas Kesehatan Bireuen, Fitriani, menyampaikan bahwa kunjungan Tim Kemenkes RI menjadi momentum penting untuk memperbaiki dan menyempurnakan layanan Posyandu ke depan.
“Kami berharap hasil evaluasi hari ini bisa menjadi bahan perbaikan, termasuk pelatihan keterampilan dan peningkatan kompetensi kader,” ujar Fitriani.
Turut hadir dalam kunjungan tersebut Sekcam Peusangan, TP-PKK Kecamatan dan Gampong, Tuha Peut, pemuka agama, aparatur desa, dan unsur masyarakat lainnya . (Red)










