KABAR BIREUEN, Bireuen – Pelatih Timnas Indonesia U-17 kelahiran Lhokseumawe, Fakhri Husaini, menjadi pemateri pada kursus pelatih sepak bola Lisensi D PSSI yang diselenggarakan PSSB Bireuen.
Kursus itu berlangsung selama enam hari, 3–9 November 2025. Pembukaannya digelar di Hotel Graha Buana Bireuen, Selasa (4/11/2025).
Turut hadir pada pembukaan tersebut antara lain Ketua Umum PSSB Bireuen Mustafa A Glanggang, perwakilan Askab PSSI Bireuen Sardani, penggiat sepak bola Ajis Fandila (Azis Bengkel), perwakilan klub Peusangan Raya Muhibuddin, serta sejumlah tokoh sepak bola daerah.
Ketua Panitia Pelaksana, Saddam Fajar, menyebutkan, kursus pelatih Lisensi D PSSI ini diikuti sebanyak 20 peserta. Mereka datang dari berbagai daerah di Aceh dan satu peserta dari Yogyakarta.
BACA JUGA: Kursus Pelatih Sepak Bola Lisensi D PSSI Dibuka di Bireuen, Yuk Mendaftar!
“Yang sangat istimewa, kali ini ada peserta dari Yogyakarta. Meski baru pertama kali digelar, antusiasme peserta sangat luar biasa,” ujar Saddam.
Dia menjelaskan, kegiatan tersebut berlangsung di dua lokasi. Di Lapangan Cot Gapu untuk praktik dan Aula Hotel Graha Buana untuk sesi teori.
Lisensi D Fondasi Awal Pelatih Profesional
Dalam sambutannya, Coach Fakhri Husaini menyampaikan, lisensi D merupakan tahap dasar atau fondasi bagi siapa pun yang ingin menjadi pelatih profesional.
“Kalau mau naik ke lisensi C, wajib memiliki D dulu. PSSI mewajibkan setiap pelatih punya lisensi. Tanpa lisensi, tidak bisa melatih secara resmi,” ungkap Fakhri.

Menurut dia, PSSI kini telah memperbarui modul pelatihan. “Kalau dulu lisensi D hanya berlaku untuk melatih usia 9 tahun ke bawah, sekarang sudah bisa sampai usia 14 tahun ke bawah,” jelasnya.
Di hadapan peserta, Fakhri mengaku merasa bangga dan bernostalgia bisa kembali ke Bireuen, daerah yang menyimpan kenangan manis baginya.
“Saya pernah tinggal di Bireuen. Seandainya rumah saya di dekat Wisma Bireuen Jaya belum dijual, mungkin saya masih sering pulang ke sini,” ucapnya disambut tepuk tangan peserta.
Fakhri juga menyampaikan harapannya agar PSSB Bireuen bisa kembali bangkit seperti masa kejayaannya dahulu. “Saya yakin, suatu saat PSSB akan jaya lagi,” katanya optimistis.
Sementara itu, Sardani mewakili Askab PSSI Bireuen menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Meski bukan Askab penyelenggaranya, kami sangat mendukung. Kami justru mendorong agar semakin banyak pelatih di Bireuen memiliki lisensi resmi,” ujarnya.
Menurut Sardani, kehadiran Fakhri Husaini adalah kesempatan emas bagi para calon pelatih. “Ini momen berharga untuk menimba ilmu langsung dari pelatih nasional,” tambahnya.

Ketua Umum PSSB Bireuen, Mustafa A Glanggang, dalam sambutannya, berterima kasih atas kesediaan Fakhri hadir sebagai pemateri pada kursus calon pelatih sepak bola tersebut.
“Tidak mudah menghadirkan pelatih sekelas Fakhri Husaini yang sudah punya Lisensi Pro AFC, tingkat tertinggi di Asia. Tapi karena hubungan persahabatan, beliau bersedia meluangkan waktu,” ujar mantan Bupati Bireuen periode 2002–2007 itu.
Dia berharap, para peserta bisa memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. “Gunakan momen ini untuk belajar sungguh-sungguh, agar lisensi yang diperoleh benar-benar bermanfaat dalam melatih,” pesan Mustafa. (Red)









