KABAR BIREUEN – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Aceh menggelar Sekolah Lapang Iklim (SLI) Tematik di Bireuen.

Kegiatan tersebut dibuat oleh Penjabat (Pj) Bupati Bireuen diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Bireuen, Ir, Ibrahim Ahmad M.Si di aula Dinas Pertanian dan Perkebunan Bireuen, Kamis (12/10/2023) ditandai dengan penyematan tanda peserta secara simbolis.

Dalam inti sambutannya, Ibrahim Ahmad membacakan pidato tertulis Pj Bupati Bireuen, Aulia Sofyan, Ph.D.

Disampaikan, SLI merupakan salah satu upaya BMKG dalam meningkatkan pemahaman mengenai literasi iklim sekaligus diseminasi informasi iklim kepada pengguna di bidang pertanian untuk dapat meningkatkan hasil produksi.

“Tujuan lain diadakannya kegiatan SLI ini adalah meningkatkan keterampilan petani dan penyuluh pertanian dalam memanfaatkan informasi iklim guna melakukan antisipasi dampak fenomena iklim ekstrem dengan melakukan adaptasi terhadap usaha pertanian,” jelasnya.

Salah satu indikasinya adalah kejadian cuaca/iklim ekstrim yang semakin sering terjadi sehingga mengancam produksi pertanian baik secara kuantitas maupun kualitas.

Disamping itu, permasalahan utama yang dihadapi petani adalah kurangnya pemahaman tentang informasi iklim.

“Fenomena perubahan iklim memang tidak bisa dikendalikan,” ujarnya.

Namun kecakapan dalam membaca fenomena ini sangat penting karena menjadi landasan untuk melakukan aktivitas pertanian. Sehingga Ketahanan Pangan dapat terjaga dari kegagalan panen akibat bencana alam.

Pemerintah Kabupaten menyambut baik dan mengapresiasi serta menyampaikan ucapan terimakasih atas diselenggarakannya SLI Tematik ini di Kabupaten Bireuen.

“Mudah-mudahan kegiatan ini bisa menjadi satu pijakan bagi para penyuluh dan petani dan semoga kegiatan SLI Tematik ini dapat berjalan dengan lancar,” tutup Sekda Bireuen ini.

Sebelumnya, Kepala Stasiun Klimatologi Aceh, Muhajir, melaporkan, kegiatan sehari penuh ini diikuti 50 orang terdiri dari Penyuluh Pertanian, Petani, Komunitas Petani dan unsur Dinas Pertanian dan Perkebunan Bireuen.

Dijelaskan, kegiatan bertujuan untuk meningkatan pemahaman peserta terhadap informasi iklim dan perubahan iklim.

Kemudian meningkatan pemahaman peserta dalam pemanfaatan informasi Iklim untuk adaptasi iklim dan peningkatan produktivitas hasil pertanian.

Selanjutnya, menjadikan informasi iklim sebagai salah satu faktor dalam membuat keputusan terkait pertanian dan perkebunan.

Dengan sasaran, terwujudnya produktivitas dan kualitas hasil pertanian dan perkebunan terbaik yang mampu beradaptasi dengan dampak perubahan iklim. (Herman Suesilo).