KABAR BIREUEN, Peusangan – Lintasan atletik (running track) Stadion Utama Paya Kareung di Gampong Cot Girek, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, yang belum begitu lama dibangun (2023) dan baru digunakan, sudah rusak. Kerusakan ini diduga karena kualitas pekerjaan yang tidak memadai.
Lintasan atletik di atas saluran pembuang tersebut jebol pada tiga titik terpisah. Satu titik di belokan sebelah timur bagian utara, satu di sebelah utara dekat saluran keliling, dan satu lagi sebelah barat bagian selatan.
Belum diketahui penyebab ambrolnya lintasan atletik itu. Namun, dari lubang yang sudah tampak tulang besi penyangga, terlihat ketebalan betonnya hanya sekira seujung jari. Diperkirakan, dengan ketebalan beton yang minim itu, tidak akan mampu menahan beban agak berat.
Akibat rusaknya lintasan atletik tersebut, sangat mengganggu kenyamanan masyarakat yang tiap sore berolahraga di Stadion Utama Paya Kareung. Mereka harus ekstra hati-hati saat jogging maupun lari melintasi lubang itu.
Untuk menghindari kecelakaan, di ketiga lubang tadi ditaruh ranting kayu dan bongkahan beton. Rambu-rambu seadanya itu ditaruh seseorang sebagai penanda agar mereka yang berlolahraga jogging maupun lari di sana harus berhati-hati. Jangan sampai terperosok ke dalam lubang maut tersebut.

“Kemarin saya hampir saja terperosok ke dalam lubang ini, saat menghindari orang yang sedang lari kencang,” ungkap M. Ridwan, seorang warga yang rutin jogging di sana, Minggu (9/11/2025), sambil menunjuk lubang dekat belokan sebelah timur bagian utara yang berada persis di garis pembatas area lari dan jalan kaki.
Walau kerusakannya sudah terjadi sekira dua minggu lalu, tetapi hingga kini lubang itu masih dibiarkan menganga begitu saja. Belum ada upaya dari pihak yang bertanggung jawab memperbaikinya.
Padahal, selain banyak warga biasa yang berolahraga di sana, para atlet Pra-Pora Bireuen juga sekarang sedang giat-giatnya berlatih di Stadion Utama Paya Kareung dengan fasilitas seadanya. Mereka kerap menggunakan lintasan lari di running track yang telah berlubang.
“Mungkin nanti kalau sudah ada yang terperosok dan memakan korban, baru diperbaiki,” timpal seorang perempuan yang juga sering jogging di sana.
Selain dihiasi lubang, lintasan atletik Stadion Utama Paya Kareung juga terlihat telah retak di sana sini. Permukaannya tidak rata dan sejumlah tambalan beton sudah terkelupas. Bahkan, ada di beberapa bagian sudah tampak kerikil-kerikil tajam menyembul keluar dari ikatan beton yang bisa berakibat orang terpeleset saat menginjaknya.

Sekedar diketahui, lintasan atletik itu merupakan salah satu item pekerjaan proyek Lanjutan Pembangunan Stadion Utama Paya Kareung pada Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Bireuen. Anggarannya berasal dari Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) Tahun anggaran 2023 sebesar Rp4.917.000.000,00.
Proyek ini dikerjakan rekanan dari CV Akbar Mission (AM) yang beralamat di Jalan Medan-Banda Aceh, Gampong Bireuen Meunasah Blang, Kecamatan Kota Juang. Sementara pengawasnya CV Power Plan dan konsultan perencanaan CV Rapido Meugah Karya.
Proyek Lanjutan Pembangunan Stadion Utama Paya Kareung menjadi temuan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI yang termuat dalam buku II Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern dan Kepatuhan terhadap Ketentuan Peraturan Perundang-undangan Pemerintah Kabupaten Bireuen tahun 2023.
Hasil pemeriksaan secara uji petik atas dokumen pertanggungjawaban dan pemeriksaan fisik pada 20 Februari 2024, yang melibatkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), penyedia jasa, dan konsultan pengawas, BPK menemukan kekurangan volume pekerjaan Rp146 juta lebih. BPK juga menemukan indikasi ketidaksesuaian dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan spesifikasi teknis. (Suryadi)










