KABAR BIREUEN- Batalyon Infantri 113/Jaya Sakti merupakan Batalyon tertua di Aceh. Berawal dari Batalyon IX Divisi Gajah I Aceh didirikan di Langsa Aceh Timur 1 September 1946 dengan markas Batalyon di Kuala Simpang Aceh Timur (sekarang Aceh Tamiang).
Komandan Batalyon-113/Jaya Sakti Letkol Inf Adhe Hansen mengungkapkan hal itu pada acara syukuran peringatan HUT ke-71 Batalyon Infantri 113/Jaya Sakti di Markas Yonif-113/Juli Km-7 Bireuen Sabtu (2/9-2017). Dikatakan, Yonif-113/JS memasuki usianya 71 tahun pada Jumat 1 September 2017, karena lebaran Idul Adha dilaksanakan Sabtu (2/9/2017).
Peringatan HUT ke-71 Yonif 113/Jaya Sakti turut dihadiri Bupati Bireuen diwakili Asisten II Setdakab Bireuen, Irwan,SP, M Si, Ketua DPRK Bireuen Ridwan Muhammad,SE, M Si, Wakapolres Bireuen Kompol Siswara Hadi , Kasdim-0111/Bireuen Mayor Kav Nanang Sujatmiko, Staf ahli Bupati Raden Yus Rusmadi,ST, Kasatpol PP/WH Fakhrurrazi, SP, tokoh Agama, tokoh adat, Ketua Pepabri, Ketua LVRI Bireuen, para Komandan Kompi, para prajurit, KCK Chandra Kirana jajaran Yonif-113/JS.
Peringatan HUT ditandai dengan pemotongan nasi tumpeng oleh Dan Yonif-113/JS Letkol Inf Adhe Hansen diserahkan kepada prajurit termuda berusia 19 tahun, dilanjutkan dengan penyerahan santunan belasan anak yatim lingkungan Yonof-113/JS diserahkan Dan Yonif bersama Asisten II Setdakab Bireuen, Irwan,SP, M Si, Ksdim-0111/Bireuen Mayor Kav Nanang Sujatmiko, Wakapolres Bireuen Kompol Siswa Hadi, dan staf ahli Bupati Raden Yus Rusmadi,ST.
Dan Yonif 113/JS mengungkapkan dalam perjalanan mengabdi kepada bangsa dan negara Yonif 113/JS memiliki sejarah perkembangan yang cukup panjang mengalami perubahan nama satuan, organisasi, persenjataan, komposisi dan lokasi posisi sesuai tuntutan tugas yang dihadapi pada zamannya.
“Di tahun 1950 saat Batalyon Badak Hitam bermarkas di Meulaboh Aceh Barat, Presiden pertama Soekarno saat berkunjung ke Aceh memberi julukan Batalyon Badak Hitam di Meulaboh dengan personilnya tentara Aceh paling pemberani, kuat dan tegas,” ungkap Letkol Inf Adhe Hansen.
Batalyon Infantri 113/JS yang dikenal tangguh, sudah banyak mengalami perubahan nama, tahun 1949 dengan nama Batalyon II/A Brigade C Teritorium-I, Batalyon III/A Brigade CC Teritorium I, Batalyon-119/Badak Hitam, Teritorium-I. Maret 1951 – 1952 Batalyon 119 Badak Hitam bertugas di Maluku Selatan dengan Markas di pulau Banda Naira.
Kemudian berubah lagi menjadi Batlyon 712/Badak Hitam, Terotorium VII/Wirabuana. Tahun 1952 – 1957 ditugaskan ke Sulawesi Tengah bermarkas di Poso mengamankan pemberontakan Kahar Muzakkar. Tahun 1959 berubah nama menjadi Batalyon 706/Badak Hitam Divisi I Teritorium VII/Wirabuana.
Selama tujuh tahun melaksanakan operasi di Indonesia Timur kemudian Batalyon 706/ Badak Hitam yang lebih dikenal dengan Batalyon Alamsyah kembali ke Aceh dengan markas di Meulaboh Aceh Barat.
Tahun 1961 Batalyon 706/Badak Hitam berobah lagi nama menjadi menjadi Batalyon I/A Kodam I Iskandar Muda bermarkas di Meulaboh, Tahun 1962 berubah lagi menjadi Batalyon B I-III Kodam I/IM, bermakas di Kota Bakti (Pidie). Tahun 1964 berubah menjadi Batalyon B I/Kodam Aceh. Tahun 1966 menjadi Batalyon Infantri 113/Badak Hitam Kodam I/IM.
Tahun 1982 atas perintah Pamdam/IM Yonif 113/Badak Hitam dipindakan ke Kota Bakti dan Bireuen dengan dislokasi Kiban di Bireuen, Kipan A di Lampahan Aceh Tengah, Kipan B di Cunda Aceh Utara, Kipan C di Titeue Keumala, Pidie.
Tgl 29 Juli 1967 berubah lagi menjadi Batalyon Jaya Sakti Korem 011/LW . Tahun 2006 seiring diresmikan tiga Batalyon Baru Yonif 114/SM, Yonif 115/MI, dan Yonof 116/GS jajaran Kodam IM. Lokasi jajaan Yonif 113/Jaya Sakti, Kima dan Kiban di Juli Bireuen, Kipan A di Lamoanah Aceh Besar, Kipan B I di Cunda Aceh Utara, Kipan C di Titueu Keumala, Pidie, Kipan D di Pandrah, Bireuen dan Kipan E di Geumpang, Pidie.
Menurut Dan Yonif 113/JS, Batalyon yang dipimpinnya sudah ditingkatkan statusnya menjadi Batalyon Raider.
“Insya Allah personil Yonif 113/JS akan mengikuti latihan 8 September 2017 selama tiga bulan di Batujajar Bandung,” ujar Letkol Inf Adhe Hansen.
Sebelumnya Ketua Pepabri Bireuen, Peltu Purn Syamsuar selaku sesepuh Yonif 113/JS menyampakan sekilas suka dukanya dalam mengemban tugas Yonif 113/JS tempo dulu dengan peralatan yang serba kekurangan.
“Berbeda dengan sekarang dengan fasiltas yang serba lengkap berpesan agar prajurit Yonif-113/JS bertugas dengan penuh disiplin dan sebagai generasi penerus harus mawas diri jangan terlibat narkoba, karena sanksinya dipecat dengan tidak hormat,” harap Syamsuar. (Abu Iskandar)