
KABAR BIREUEN – Diharapkan, Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), bisa menjadi salah satu bandara transit internasional di Indonesia. Kalau ini bisa terealisasi, nanti bisa memacu perekonomian di Aceh dan sekaligus menjadi nilai tambah untuk penguatan ekonomi Indonesia secara lebih luas.
Hal itu terungkap dalam ‘diskusi warung kopi’ bersama sejumlah tokoh muda dan politisi Aceh di sebuah warung kopi pusat Kota Banda Aceh, Senin (25/9/2017).
“Bandara Sultan Iskandàr Muda sangat layak untuk itu. Salah satu alasan adalah letaknya yang strategis dan lebih dekat ke Timur Tengah dibandingkan bandara lainnya,” ujar Tgk Adly, salah seorang tokoh muda peserta diskusi tersebut.
Sementara menurut Muhammad Alfatah, anggota DPRA, dengan menjadikan Bandara Sultan Iskandar Muda sebagai salah satu daerah transit internasional, maka industri kecil lainnya pun akan tumbuh dan berkembang. Ini seiring aktivitas di bandara tersebut yang semakin ramai nantinya.
“Satu hal yang perlu dipikir bersama sekarang, setiap penerbangan dari berbagai bandara di seluruh pelosok Aceh harus bermuara ke Bandara Sultan Iskandar Muda, bukannya ke Medan seperti yang terjadi hari ini. Kalau begini terus seperti selama ini, maka Aceh akan menanggung rugi terus,” jelas Alfatah.
Para peserta diskusi bersepakat, agar Gubernur Aceh Irwandi Yusuf bisa bertemu langsung Presiden Joko Widodo dan menteri terkait untuk menyampaikan maksud tersebut. (REL)