KABAR BIREUEN – Pemerintah Aceh terus melakukan berbagai program promosi untuk memikat berbagai pihak datang berkunjung ke Aceh, tepatnya pada saat Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 digelar nanti.
Terbaru, pada Senin (6/3/2023), Plt. Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh, Ir. Mawardi, memperkenalkan PKA kepada sejumlah duta besar (dubes) dari berbagai negara sahabat pada acara Beranda Pekan Kebudayaan Aceh ke-8 di Hotel Le Méridien, Jakarta, Senin (6/3/2023).
Mawardi menyebutkan, PKA ke-8 akan digelar Pemerintah Aceh pada 19-27 Agustus 2023 mendatang. Even tersebut menjadi program khusus Pemerintah Aceh yang bertujuan untuk mendukung pembangunan sosial dan ekonomi.
Adapun tema acara besar itu adalah “Jalur Rempah Aceh”, Menghangatkan Bumi, Menyembuhkan Dunia.
“Jalur rempah adalah salah satu agenda khusus nasional. Sejarah menentukan rempah-rempah tidak hanya sebagai komoditas umum, tetapi juga membawa nilai dan gaya hidup bagi umat manusia. “Jalur Rempah” adalah jalur pelayaran yang membawa rempah-rempah ke seluruh dunia dan menciptakan transmisi rempah-rempah,” kata Mawardi.
Mawardi mengatakan, Republik Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan “Jalur Rempah” sebagai salah satu program prioritas nasional sejak 2021. Dan Aceh menjadi bagian dari jalur rempah Indonesia yang menghubungkan dunia.
“Oleh karena itu, provinsi lain di Indonesia lain juga terletak di jalur rempah, akan bergabung dengan Pekan Kebudayaan Aceh ke-8. Selain itu, untuk pertama kalinya, Aceh juga mengundang dunia melalui beberapa negara sahabat, untuk ikut serta dalam acara besar ini yang sangat sakral bagi rakyat kita,” sebut Mawardi.
Mawardi juga yakin, jika PKA dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi Aceh sampai 6,8 persen. Hal tersebut diperhitungkan sebagaimana pengunjung yang datang pada even PKA sebelumnya yang mencapai empat juta pengunjung.
“Untuk mencapai tujuan tersebut, dalam semua penampilan budaya, Pekan Kebudayaan Aceh ke-8 juga akan menunjukkan empat sektor teratas kami, yaitu pertanian, pariwisata, pertambangan, dan industri pengolahan. Empat sektor teratas ini diperkirakan kuat akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Aceh, sehingga akan memberikan kontribusi lebih besar pada kenaikan ekonomi global,” ujar Mawardi.
Mawardi berharap, PKA ke-8 bisa menciptakan interkoneksi dan keterbukaan global di antara semua peserta, sebagai dua fitur penentu dunia modern yang telah memberikan manfaat besar bagi sebagian besar populasi global. (Red)