Foto: eramuslim.com

Oleh: WAHLUL ZIKRA

ENAM belas tahun silam, Aceh dikagetkan dengan sebuah bencana maha dahsyat yang tak pernah ada di pikiran masyarakat setempat saat itu. Ya, tsunami besar telah meluluhlantakkan Kota Banda Aceh dan sekitarnya.

Tidak butuh waktu lama. Dalam sekejap mata saja, tsunami yang maha dahsyat itu membuat Aceh tak berdaya.

Bertepatan dengan hari ini, 26 Desember 2020, peristiwa tsunami yang melanda Aceh genap berusia 16 tahun. Karena itu, kita akan mencoba membahas mengenai refleksi diri pada peringatan tsunami Aceh yang ke-16 tahun ini.

Kabar berita tsunami yang terjadi pada 26 Desember 2004 itu, telah membuat jagat raya ini seakan bergetar. Tidak hanya Indonesia, tapi seluruh dunia juga ikut berduka.

Diawali gempa yang berkekuatan 9,1 SR yang terjadi sekitar 10 menit lamanya. Selang beberapa saat, tsunami besar menghantam daratan Aceh, mulai dari pesisir pantai hingga jauh ke daratan.

Gelombang tsunami ini tidak hanya melanda Provinsi Aceh, tapi juga menerjang beberapa negara lain yang berada di sekitaran pusat gempa, seperti Thailand, India Selatan, Sri Lanka, dan sebagian Afrika. Tak tanggung-tanggung, korban meninggal dunia di Aceh mencapai 167 ribu orang lebih.

Tidak bisa dipungkiri, kehadiran bencana maha dahsyat ini, telah menimbulkan kerugian yang sangat besar jumlahnya. Tidak hanya harta dan benda, tapi juga nyawa yang tak tertolong mencapai angka ratusan ribu jiwa. Tidak banyak hal yang dapat dilakukan saat itu, selain menyelamatkan diri dan berdoa kepada Allah SWT.

Hari ini, Aceh kembali memperingati dan mengenang peristiwa besar itu. Namun, adakah momentum ini bisa kita jadikan sebagai refleksi diri, ketika mengenang kejadian maha dahsyat tersebut? Tentu saja ada.

Yang pertama, bencana alam ini mengajarkan kita bahwa manusia tidak memiliki sedikit pun kekuatan untuk menghadapinya. Jangankan untuk menyelamatkan yang lain, menyelamatkan diri sendiri saja tidak bisa kita lakukan.

Kejadian ini mengajarkan agar kita semua sadar diri bahwa tidak ada yang bisa kita sombongkan di dunia ini. Dalam waktu kurang dari satu jam saja, Kota Banda Aceh dan sekitarnya dibuat luluh lantak dan rata dengan tanah.

Itulah kuasa Allah SWT yang tidak bisa kita duga, kapan akan terjadi. Yang bisa kita lakukan hanyalah berusaha semaksimal mungkin dan berserah diri kepada yang maha kuasa.

Yang kedua, semua keajaiban datangnya hanya dari Allah SWT. Tidak ada kekuatan kecuali milik Allah. Begitu juga dengan keajaiban-keajaiban yang terjadi di dunia ini.

Memang, itu sebuah kejadian di luar nalar manusia. Bahkan, ini sampai membuat para ahli bangunan geleng-geleng kepala. Mereka takjub, setelah menyaksikan keajaiban yang terjadi di Aceh setelah terjadinya tsunami.

Sebuah mesjid yang diberi nama Rahmatullah, selamat dari hantaman gelombang ombak besar itu. Mesjid tersebut berada di pesisir pantai Lampuuk, Lhoknga, Aceh Besar. Selamatnya mesjid ini membuat banyak orang heran, karena letaknya hanya berjarak sekitar 500 meter dari tepi pantai.

Jika kita menggunakan nalar, maka ini adalah sesuatu yang mustahil bisa terjadi. Namun, faktanya Mesjid Rahmatullah masih berdiri tegak setelah dihantam ombak besar.

Peristiwa ini telah memberikan kepada kita semua sebuah pelajaran penting yaitu Allah SWT mampu melakukan segalanya yang bahkan sesuatu yang tak pernah terpikirkan oleh manusia. Ini adalah sedikit contoh mengenai kebesaran kekuasaan Allah yang sengaja diperlihatkan kepada manusia, agar kita sadar dari kelalaian selama ini.

Yang terakhir adalah menjadikan kita, agar bisa senantiasa bersyukur kepada Allah dalam keadaan apapun. Dengan diberikannya kesempatan hidup kepada kita, bukan berarti kita bisa hidup dengan sesuka hati. Namun, kita harus bisa selalu berupaya menjadi lebih baik dari hari-hari sebelumnya.

Bencana alam merupakan sebuah teguran kepada kita, karena kelalaian yang telah kita perbuat selama ini. Kehausan akan nikmat dunia membuat kita seakan lupa dari, mana kita berasal dan ke mana kita akan kembali nantinya.

Tsunami Aceh telah menunjukkan kepada semua orang di dunia ini, bahwa tidak ada yang abadi. Bahkan, semua harta dan tahta yang selama ini dikumpulkan dengan susah payah, bisa hilang seketika hanya dalam hitungan menit. Makanya selaku manusia, kita harus selalu bersyukur terhadap apapun yang telah Allah titipkan kepada kita. Sebab, bukan mustahil titipan tersebut, Allah ambil kembali dalam waktu kapan saja.

Bencana memang selalu membawa kerugian besar kepada kita manusia. Tidak hanya rugi harta maupun benda, tapi juga nyawa. Berapa banyak orang yang harus kehilangan nyawanya saat itu. Begitu juga, berapa banyak anak yang telah kehilangan orang tua untuk selamanya.

Tentu saja, ini bukan sebuah angka yang kecil jika kita mengkalkulasikannya. Namun, perlu kita sadari bahwa setiap bencana alam yang Allah berikan pasti mempunyai hikmah besar di dalamnya, tak terkecuali tsunami yang menimpa Serambi Mekkah ini.

Itulah beberapa hal penting yang bisa kita jadikan sebagai pelajaran untuk merefleksi diri kita selama ini. Sekarang timbul sebuah pertanyaan, sejauh mana kita bisa mengambil pelajaran dari kejadian besar ini? Jawabannya hanya kita dan Allah SWT yang tahu.

Tsunami di Aceh memang terjadi belasan tahun lalu. Namun, memori mengenai peristiwa tersebut tidak akan pernah luput dari ingatan kita. Untuk mengenang peristiwa besar ini,  pemerintah membangun Museum Tsunami di Kota Banda Aceh. Tujuan dibangun museum ini, untuk mengenang peristiwa tsunami Aceh yang terjadi pada 2004 silam. Selain itu,  juga menjadi pusat pendidikan dan sebagai pusat evakuasi jika bencana tsunami sewaktu-waktu datang lagi.

Pada momentum peringatan peristiwa tsunami Aceh ke-16 tahun yang jatuh hari ini, Sabtu, 26 Desember 2020, tentunya ini akan menjadi hari paling bersejarah di Aceh. Karena itu, marilah sama-sama kita mengambil pelajaran penting di dalamnya yang bisa kita jadikan sebagai refleksi diri kita ke depan. Mari berdoa, semoga Allah SWT selalu melindungi kita dan juga negeri tercinta ini dijauhkan dari segala marabahaya. Aamiin. **

(Penulis adalah Mahasiswa FKIP Jurusan Matematika, Unsyiah Banda Aceh)