KABAR BIREUEN – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK), Bursah Zarnubi, mengatakan, dalam perjalanan bangsa Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini, kita telah melalui banyak peristiwa yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

Pernyataan itu disampaikan Bursah Zarnubi dalam sambutannya pada seminar sehari bertajuk “Menggelorakan Sumpah Pemuda Dalam Pembangunan Berkelanjutan” di Hotel Gren Alia Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2019).

Ancaman perpecahan tersebut, kata dia, ada yang datang dari luar dan ada juga dari dalam negeri. Antara lain, dipicu oleh isu ketidakadilan pembangunan.

“Syukur Alhamdulillah, para pemimpin bangsa, didukung soliditas TNl-Polri dan segenap elemen bangsa, secara bersama-sama dapat menjaga keutuhan NKRI dan merawat persatuan bangsa,” ungkap Bursah.

Menurut Bursah, kita harus menggelorakan nilai-nilai Sumpah Pemuda untuk memperkokoh persatuan bangsa. Ini sekaligus menjadi pendorong agar kita dapat menjadi bangsa pemenang di era kemajuan teknologi dan kerasnya persaingan global.

Keberadaan Sumpah Pemuda, sebut Bursah, merupakan tonggak bersejarah yang memandu arah perjuangan bangsa menuju kemerdekaan. Sumpah Pemuda juga bukti nyata kepeloporan kaum muda dalam perjuangan membebaskan Indonesia dari belenggu penjajahan.

“Wujud nyata kepeloporan pemuda, antara lain merumuskan visi Indonesia sebagai negara merdeka, berdaulat, sejahtera dan maju bersama di tengah keberagaman,” jelas Bursah.

Selain Bursah Zarnubi, seminar tersebut juga dihadiri Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco, SH, MH (Wakil Ketua DPR RI) sebagai keynote speaker. Sedangkan narasumbernya, Farah Puteri Nahlia (Anggota DPR RI dari kalangan milenial), Adi Prayitno (Direktur Parameter Politik Indonesia), Saddam Al Jihad (Ketua Umum PN HMI) dan Beni Pramula (Presiden Pemuda Asia Afrika).

Diskusi publik yang diselenggarakan DPP PKG dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-91 itu, diikuti ratusan pemuda dan mahasiswa dari lintas kampus. (REL)