Kesulitan Air Bersih, Warga Krueng Meuseugob Tidak Bangun MCK

KABAR BIREUEN- Gampong Krueng Meuseugob merupakan salah satu desa paling ujung yang terletak di kecamatan Simpang Mamplam, Kabupaten Bireuen.

Lokasi desa yang terletak di wilayah perbukitan membuat warga  terpaksa harus bertaruh nasib kekurangan air bersih. Satu-satunya sumber air, hanya sungai yang terletak di tengah desa tersebut.

Jarang terdapat mata air, jika menggali sumur biasa, bahkan sumur bor pun tidak berfungsi dengan baik. Hal itu mempengaruhi warga tidak membangun MCK.

Warga juga sering terkena diare, gatal-gatal karena air sungai yang tidak higienis. Pasalnya, sebagian warga tidak menjaga kebersihan, budaya hidup bersih sangat kurang ditandai dengan membuang sampah sembarangan.

Sedangkan mereka juga menggunakan air sungai untuk mandi, memasak, dan lain sebagainya.

Dari 155 rumah di Gampong  Krueng Meuseugob, hanya terdapat lima rumah yang memiliki MCK.

Di Dusun Cot Simee, terdapat sebuah MCK Plus, akan tetapi tidak bisa digunakan karena tanpa sumber air.

Hal tersebut disampaikan oleh Keuchik Gampong  Krueng Meuseugop,  Asnawi Muhammad, Kamis  (28/7/2017) kepada jurnalis warga saat dijumpai di kantor desa.

Dikatakannya warga tidak membangun MCK karena tidak ada air di rumahnya, jadi seperti biasanya mereka BAB sembarangan di semak-semak hutan.

Disebutkan Asnawi Muhammad, pihaknya telah menandatangani kontrak dengan PAMSIMAS untuk pengadaan air bersih di Dusun Cot Simee. Karena dusun tersebut berada pada dataran yang lebih tinggi dari ķpada dusun lainnya, dan jauh dari sungai.

“Jika Cot Simee sudah terjangkau air bersih, maka dusun lain nanti juga akan diusahakan mendapatkannya,” katanya.

Salah satu warga Zubaidah (50) mengungkapkan, ia sangat kewalahan harus mengangkut air dari sungai, ditambah lagi jarak rumah yang tidak dekat.

“Setiap hari kami harus mengangkut air dari sungai untuk keperluan memasak dan lainnya di rumah. Sangat melelahkan, tapi apalah daya.” ungkapnya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Nurhasanah (26) yang menyebutkan warga gampong tersebut sudah bertahun-tahun kesulitan air bersih, sehingga harus mengangkut dari sungai yang begitu jauh.

“Memang sangat penting membangun MCK, namun karena tidak tersedia air maka hal tersebut tidak berguna juga,” sebutnya.(Yurnaida/Isnawati dan Nurul Hayati)