KABAR BIREUEN, Bireuen – Kabupaten Bireuen yang dijuluki Kota Santri selalu ternoda dengan narkoba. Setiap penangkapan narkoba di luar Bireuen banyak melibatkan warga Kabupaten Bireuen.
Demikian diungkapkan Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bireuen, AKBP Trisna Sapari Yandi, SE, SH, menanggapi pertanyaan Keuchik Gampong Cot Gapu, Kecamatan Kota Juang, M Nasir, pada Jumat Curhat bersama Kapolres Bireuen yang dihadiri para keuchik se-Kecamatan Kota Juang, di Warkop 88, Selasa (8/10/2024).
“Kita bangga Bireuen ini sebagai Kota Santri, tetapi kita juga malu jika harus ternoda dengan narkoba. Setiap penangkapan narkoba di luar Bireuen, kebanyakan pelakunya warga Kabupaten Bireuen,” kata Kepala BNNK Bireuen.
Mantan Kasat Reskrim Polres Bireuen ini mengajak masyarakat untuk ikut ambil bagian dalam pencegahan dan pemberantasan narkoba di Kabupaten Bireuen.
“Kalau peredaran narkoba meningkat, angka kriminalitas juga meningkat, terutama kasus pencurian. Karena, pemakai narkoba, kalau tidak ada uang untuk beli sabu, sasarannya ya mencuri,” papar Trisna Sapari Yandi.
Tanggapan Dandim Bireuen
Berkaitan dengan pertanyaan dari Keuchik Cot Gapu, bagaimana kiat mencegah peredaran dan pemberantasan narkoba di Kabupaten Bireuen, juga mendapat tanggapan Dandim 0111/Bireuen, Letkol Inf Ade Munandar.
Kata Dandim, TNI sangat komit terhadap pemberantasan narkoba di Indonesia, dan memberi dukungan kepada Polri dan BNN untuk membersihkan negara ini dari narkoba.
“Setiap anggota TNI yang terlibat narkoba, baik pengedar maupun pemakai akan ditindak tegas, karena narkoba salah satu masuk dalam pelanggaran berat di institusi TNI. Untuk melakukan pencegahan, saya rutin melakukan tes urine bagi anggota,” ungkap Ade Munandar.
Tanggapan Paslon Bupati Bireuen
Pada kesempatan yang sama, Calon Bupati Bireuen nomor urut 1, Murdani Yusuf, SE menanggapi persoalan narkoba di Indonesia, khususnya Kabupaten Bireuen seakan tak ada jalan untuk diberantas tuntas.
Murdani mengaku heran, leluasanya narkoba masuk ke Kabupaten Bireuen dengan jumlah tidak sedikit, baik melalui jalur darat maupun laut.
“Saya merasa heran, begitu ketatnya penjagaan wilayah kita, baik darat, udara dan maritim tetapi kenapa barang haram (narkoba) sangat mudah masuk ke wilayah Aceh dalam jumlah besar. Seakan-akan narkoba ini paling sulit diberantas. Kalau terus dibiarkan, semakin banyak generasi muda yang hancur akibat narkoba, apalagi sabu ini merambah tanpa kenal usia dan status sosial,” pungkasnya.
Jumat Curhat bersama Kapolres Bireuen, AKBP Jatmiko, turut dihadiri Pj Bupati Bireuen yang diwakili Asisten Bidang Pemerintahan, Mulyadi, SH MM, Anggota DPRK Bireuen, Zulfahmi (PKS), Dandim 0111/Bireuen, Kepala BNNK Bireuen, Ketua Panwaslih Bireuen, Agusni, Camat Kota Juang, Pejabat Utama Polres Bireuen, Imum Syiek Mesjid Agung Bireuen, para keuchik se Kecamatan Kota Juang.
Pada acara tersebut, Kapolres juga mengundang tiga Paslon Bupati dan Wakil Bupati Bireuen, namun hanya Paslon 1 (Murdani – Muhaimin) dan Paslon 3 (Mukhlis – Razuardi) yang hadir. Sementara Paslon 2 (Teungku Batee – Franco) tidak tampak di lokasi.
Paparan Kapolres Situasi Masa Kampanye Pilkada
Kapolres Bireuen, AKBP Jatmiko, memaparkan situasi keamanan dalam wilayah hukum Polres Bireuen selama masa kampanye pemilihan kepala daerah (Pilkada).
Situasi keamanan di wilayah Bireuen, sebut Kapolres, agak sedikit terganggu dengan adanya perusakan baliho kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh nomor urut 1 Bustami Hamzah – Fadhil Rahmi di Kecamatan Kutablang.
“Secara umum masih kondusif, hanya di Kecamatan Kutablang saja sedikit memanas, tetapi baliho paslon bupati dan wakil bupati aman, tidak sampai terjadi seperti baliho paslon gubernur,” sebut mantan Kapolres Simeulue itu.
Jatmiko juga menyinggung tentang persoalan kenakalan remaja di Bireuen, seperti tawuran yang menggunakan senjata tajam. Menurutnya, pelaku tawuran antar remaja, bukan hanya dari anak-anak sekolah umum.
“Bahkan ketika kami amankan, ada juga anak-anak dari lulusan pesantren. Ini bukan pendidikannya yang salah. Tetapi, harus ada perhatian dan pengawasan ketat dari orang tua. Mereka beli senjata tajam melalui online. Orang tua perlu mengecek aplikasi di HP anaknya, juga tanyakan kalau anak minta uang banyak, keperluannya untuk apa,” paparnya.
Parkir Depan Meuligoe Bireuen Jadi Sorotan
Pada kesempatan itu, masyarakat juga curhat kepada Kapolres Bireuen, terkait semrawutnya parkir di depan Meuligoe (Pendopo) Bireuen.
“Kami sangat menyayangkan, pemerintah tidak mampu menertibkan parkir di depan kafe yang ada di depan Pendopo sangat menggangu arus lalu lintas. Ini mohon menjadi perhatian Bapak Kapolres,” pinta Ilyas Hasballah, pensiunan Polri berpangkat AKBP yang lama berdinas di Setukpa Polri. (Rizanur)