Kadiskominsa Aceh, Marwan Nusuf, membuka UKW Angkatan 15 bekerja sama dengan PWI Aceh di Hotel Ayani, Banda Aceh, 3-4 Agustus 2022.

KABAR BIREUEN – Pemerintah Aceh melalui Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Diskominsa) Aceh bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh, kembali menggelar Uji Kompetensi Wartawan (UKW) untuk wartawan lintas media di Ayani Hotel, Banda Aceh, selama dua hari, Rabu dan Kamis (3-4 Agustus 2022).

Kepala Bidang Pengelolaan Komunikasi Publik Diskominsa Aceh, Alfajrian AB, SE, MM selaku ketua panitia pelaksana melaporkan, UKW kali ini diikuti 36 peserta yang dibagi dalam enam kelas. Terdiri dari tiga kelas jenjang muda dan tiga kelas jenjang madya.

Menurut Alfajrian, UKW tersebut dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas wartawan, menjadi acuan sistem evaluasi kinerja wartawan, menjaga harkat dan martabat kewartawanan, sebagai profesi penghasil karya intelektual.

Tujuan lainnya, lanjut Alfajrian, menghindari penyalahgunaan profesi wartawan, dan meningkatkan kerja sama dengan mitra kerja, dalam hal ini Diskominsa Aceh sebagai penyiar berita dan hasil dari produk jurnalistik.

Penguji yang dilibatkan dalam UKW kali ini sebanyak enam orang. Mereka sudah berstatus penguji nasional yaitu tiga orang dari Sumut, Muhammad Syahrir, Edward Thaher, dan Dr. H. Dedi Saputra. Tiga lainnya dari Aceh, Tarmilin Usman, Iranda Novandi, dan Aldin NL.

“Sumber dana untuk kegiatan ini dari APBA 2022,” lapor Alfajrian.

404 Anggota PWI Aceh Kompeten

Sementara itu Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin, dalam sambutannya mengapresiasi perhatian Pemerintah Aceh melalui Diskominsa, untuk peningkatan kapasitas wartawan yang salah satunya melalui UKW.

Disebutkan Nasir, sejak 2012 hingga 2022, pihaknya sudah melaksanakan 14 kali UKW bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Aceh, dan dunia usaha.

“Hingga kini sudah 404 orang anggota PWI Aceh yang sudah kompeten. Rinciannya, jenjang muda 283 orang, madya 73 orang, dan utama 48 orang,” ungkap Nasir.

Dalam kesempatan itu, dia juga menyampaikan selamat kepada dua anggota PWI Aceh yang sudah ditetapkan sebagai penguji nasional oleh PWI Pusat.

Kedua penguji tersebut yaitu Iranda Novandi, dan Aldin NL. Bagi Aldin, ini hari pertama menguji. Sedangkan Iranda merupakan kesempatan kedua, setelah yang pertama di Medan, Sumatera Utara.

Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin.

“Antusias wartawan untuk mengikuti UKW di Aceh sangat tinggi. Mereka terus menunggu dibukanya kesempatan agar bisa ikut mendaftar,” ujar Nasir Nurdin.

Menurutnya, UKW benar-benar berdampak bagi wartawan yang sudah mengantongi sertifikat kompetensi. Mereka semakin memahami tugas jurnalistik dan undang-undang yang melindungi dirinya.

“Karena, UKW itu selain sebagai ujian untuk mendapatkan kompetensi, juga mengajarkan mereka tentang berbagai regulasi tentang pers,” kata Nasir.

Bukan hanya itu, sebutnya, dalam keseharian mereka sangat menjaga agar tidak melakukan praktik yang bertentangan dengan Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dan Undang-Undang Pers, apalagi mereka sudah mengantongi sertifikat kompeten.

“Ini menunjukkan hasil positif dari standar kompetensi wartawan yang mulai dilaksanakan pasca penandatanganan piagam Palembang tahun 2010 lalu, dengan tujuan menjadikan wartawan Indonesia profesional, berwawasan dan beretika,” sebut Nasir sambil terus berharap Pemerintah Aceh bisa terus bekerja sama dengan PWI untuk melaksanakan UKW.

Tingkatkan Wawasan

Kadiskominfo Aceh, Marwan Nusuf, B.HSc, MA, saat membuka UKW tersebut, mengatakan, UKW adalah suatu kewajiban setiap wartawan di Indonesia yang dilakukan secara berjenjang.

“Seiring perkembangan zaman dengan berbagai dinamikanya, wartawan harus terus mengasah kemampuan dan meningkatkan wawasannya, sehingga dapat berkarya secara profesional dan beretika,” katanya.

Kadiskominsa Aceh, Marwan Nusuf, memberikan keterangan kepada wartawan/peserta, sebagai salah satu materi uji pada Uji Kompetensi Wartawan (UKW).

Menurut Marwan, pers merupakan lembaga sosial serta wahana komunikasi massa yang saat ini dapat berdampingan dengan Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Aceh, mempunyai peran untuk menyebarluaskan informasi positif guna mendukung kemajuan masyarakat.

“Diskominsa Aceh sangat mengapresiasi kegiatan UKW. Lebih banyak yang sudah mengikuti UKW, maka akan semakin baik, karena pemerintah juga membutuhkan kredibilitas wartawan yang baik, dalam upaya memberi informasi kepada masyarakat,” jelas Marwan.

Dirinya meyakini, kemampuan wartawan Aceh saat ini sudah sangat baik. Bila lulus UKW ini, maka dirinya akan bertambah yakin lagi, karena sudah berstatus kompeten.

“Dengan kapasitas dan kompetensi yang dimiliki seorang wartawan, membuat berita menjadi lebih berbobot. Saya yakin dari UKW ini, akan lahir wartawan yang teruji, disiplin dan patuh KEJ dan Undang-Undang Pers,” demikian Marwan Nusuf. (Red)