KABAR BIREUEN – Sebagai wujud kebersamaan antara pendemo yang sedang menyuarakan penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), anggota dewan Bireuen diminta ikut bergabung dan duduk lesehan bersama mahasiswa di halaman Kantor DPRK setempat, Rabu (7/9/2022).

“Kami mohon bapak-bapak anggota dewan untuk duduk bersama mahasiswa, agar kita dapat sama-sama merasakan teriknya sinar matahari dalam memperjuangkan kepentingan rakyat,” pinta Muhammad Effendi, salah seorang orator dari HMI Cabang Bireuen.

Tanpa penolakan, sejumlah anggota DPRK Bireuen yang sebelumnya berdiri, sepakat memenuhi permintaan tersebut. Mereka langsung duduk lesehan berhadapan dengan mahasiswa.

Para wakil rakyat itu antara lain, Rusyidi Mukhtar (Ketua DPRK Bireuen), Syauqi Futaqi (Wakil Ketua DPRK Bireuen), Muhammad Nasir (Ketua Fraksi PA), Zulfahmi (Ketua Fraksi PKS-PPP-PAN), Muhammad Amin AR (Anggota Fraksi Golkar), serta Jasman Rany, Mudassir, dan M. Jafar (Anggota Fraksi Juang Bersama). Ikut juga bergabung bersama mereka, Sekda Bireuen Ibrahim Ahmad dan Kapolres Bireuen AKBP Mike Hardy Wirapraja, SIK, MH.

Setelah beberapa mahasiswa selesai berorasi, dipersilakan Ketua DPRK Bireuen, Rusyidi Mukhtar, naik ke mobil pick up yang dijadikan sebagai panggung. Dia diminta membacakan nota kesepahaman antara mahasiswa dan DPRK Bireuen.

Petisi berisi enam point tuntutan itu sebagai berikut: (1) Menolak keputusan pemerintah terkait kenaikan harga BBM bersubsidi yang akan berdampak buruk bagi perekonomian masyarakat Indonesia. (2) Mendesak pemerintah agar memformulasikan kebijakan alternatif terbaik, di samping mendistribusikan bantuan sosial dan BLT. (3) Mendesak pemerintah membuat regulasi penyaluran BBM bersubsidi dengan berdasarkan data yang tepat dan terukur. (4) Mendesak pemerintah untuk mencabut kebijakan kenaikan tarif listrik. (5) Mendesak DPRK Bireuen agar menolak keputusan pemerintah pusat terkait kenaikan harga BBM. (6) Mengamini dan menindaklanjuti seluruh point tuntutan masyarakat dan mahasiswa.

“Kami selaku perwakilan rakyat di Kabupaten Bireuen bersama mahasiswa, sepakat menolak kebijakan Pemerintah Pusat menaikkan harga BBM di seluruh Indonesia,” tegas Rusyidi yang mendapat applaus dari mahasiswa.

Kemudian, Rusyidi menandatangani nota kesepahaman tersebut. Pria yang akrab disapa Ceulangiek ini menyatakan, akan menindaklanjuti nota kesepahaman itu ke pihak DPRA. Selanjutnya, diteruskan ke Pemerintah Pusat.

Setelah itu, sekitar 500-an mahasiswa berasal dari sejumlah perguruan tinggi yang bergabung dalam Aliansi Mahasiswa Bireuen ini, membubarkan diri dengan tertib sekira pukul 12.00 WIB. Untuk menjaga kebersihan, mereka juga mengutip sampah yang berserakan di halaman Kantor DPRK Bireuen. (Suryadi)