KABAR BIREUEN, Banda Aceh – Kabupaten Bireuen kembali mencatat prestasi membanggakan dengan meraih peringkat kedua dalam Penilaian Kinerja Pemerintah Kabupaten/Kota dalam Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2024. Penghargaan ini diserahkan dalam acara Penganugerahan Hasil Penilaian Kinerja yang digelar oleh Bappeda Aceh di Hotel Ayani, Banda Aceh, Senin (6/10/2025).
Penghargaan tersebut diserahkan Plt. Asisten Pemerintahan dan Keistimewaan Aceh, Drs. Syakir, M.Si, dan diterima Kepala Bappeda Kabupaten Bireuen, Bob Mizwar, SSTP, M.Si, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Bireuen.
Acara tersebut turut dihadiri oleh sejumlah wakil bupati dan wali kota selaku ketua TPPS kabupaten/kota, Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, para kepala SKPA, dan kepala Bappeda kabupaten/kota se-Aceh.
Adapun peringkat pertama diraih Kabupaten Bener Meriah, sedangkan peringkat ketiga diraih Kabupaten Aceh Tamiang.
Bob Mizwar menyebutkan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja kolaboratif seluruh pihak yang terlibat dalam upaya percepatan penurunan stunting di Bireuen.

“Prestasi ini bukan hasil kerja satu instansi, melainkan buah dari kolaborasi dan komitmen semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, TPPS, hingga perangkat gampong. Tentu juga berkat political will pimpinan daerah yang dituangkan dalam kebijakan strategis, termasuk melalui peraturan bupati,” ujar Bob Mizwar.
Menurutinya, dalam empat tahun terakhir sejak penilaian ini digelar Pemerintah Aceh, Kabupaten Bireuen selalu masuk dalam tiga besar, dan tahun ini berhasil naik satu peringkat dari sebelumnya di posisi ketiga.
“Peningkatan ini menegaskan kesungguhan dan keseriusan Bireuen dalam menurunkan angka stunting,” katanya.
Penilaian kinerja kabupaten/kota dilakukan melalui delapan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting, yaitu: analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, regulasi dan peran desa, pembinaan pelaku (kader), sistem manajemen data, pengukuran dan publikasi data, serta review kinerja.
Data kinerja dari setiap daerah diinput ke aplikasi Bina Bangda Kemendagri dan kemudian dinilai oleh Tim Panelis Aceh yang terdiri dari unsur SKPA, BKKBN, dan akademisi.
Capaian Bireuen ini juga sejalan dengan tren positif penurunan angka stunting di daerah tersebut. Berdasarkan data terakhir, angka stunting di Kabupaten Bireuen menurun signifikan dari 32,9 persen menjadi 27,1 persen, meski masih di atas rata-rata nasional.
“Ini adalah persembahan terbaik bagi masyarakat Bireuen menjelang hari ulang tahun kabupaten yang ke-26 pada 12 Oktober 2025 nanti,” ujar Bob dengan penuh rasa syukur. (Hermanto)