Seorang perempuan sedang bekerja di tempat usaha konveksi milik Hendra Pahlevi, di Gampong Geulanggang Baro, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, Rabu (16/10/2024). (Foto: Dok. Pribadi)

KABAR BIREUEN, Kota Juang – Di tengah hiruk-pikuk Kabupaten Bireuen, sebuah usaha kecil yang didirikan Hendra Pahlevi (46) di Gampong Geulanggang Baro, Keacamatan Kota Juang, terus bergerak maju. Bukan sekadar tempat produksi pakaian, konveksi yang dikelolanya itu telah menjadi harapan baru bagi puluhan perempuan lokal, terutama mereka yang kesulitan mencari nafkah.

Kerja keras memang tidak pernah mengkhianati hasil. Kesuksesan Hendra tidak diraih secara instan, melainkan melalui proses berliku dan perjuangan panjang. Sepuluh tahun yang lalu, dia memulai kariernya sebagai sales marketing pada perusahaan garmen di Bireuen, Goet That yang kemudian harus gulung tikar.

Bahkan, Hendra pernah berjualan pakaian di kaki lima dan pasar malam berbagai kabupaten dan kota di Provinsi Aceh. Semua pengalaman itu, membentuk mental dan semangat wirausahanya.

“Usaha konveksi yang saya dirikan ini sudah berjalan selama satu tahun dan terus berkembang. Awalnya, baju yang saya produksi hanya dipasarkan di beberapa kabupaten. Sekarang, distribusinya hampir mencakup seluruh Aceh,” ungkap Hendra saat ditemui di tempat usahanya tersebut, Rabu (16/10/2024).

Hendra Pahlevi, pemilik usaha konveksi. (Foto: Dok. Pribadi)

Saat ini, usaha konveksinya mempekerjakan 25 orang, mayoritas perempuan. Di antara mereka, ada tiga gadis yang terpaksa putus sekolah karena keterbatasan biaya.

Selain itu, Hendra juga memberikan kesempatan bagi perempuan lansia untuk bekerja dari rumah yang menjahit pakaian seperti daster dan gamis. Hasil jahitan mereka, kemudian dipasarkan kepada pengusaha toko pakaian di Bireuen dan daerah lain di Aceh.

“Sebagian besar pekerja kami ibu-ibu berpenghasilan rendah, termasuk tiga gadis yang putus sekolah dan beberapa janda. Ada juga kaum lansia yang bekerja di rumah masing-masing sambil mengurus cucu. Mereka bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp1,2 juta per bulan,” ujar Hendra.

Hendra merincikan, upah pekerja rata-rata mencapai Rp4 juta per bulan. Sistem pembayarannya, berdasarkan jumlah pakaian yang berhasil dijahit masing-masing pekerja.

“Pembayaran untuk pekerja di sini kami bukan harian, melainkan per potong baju. Semakin banyak baju yang mereka jahit, semakin besar penghasilannya. Rata-rata setiap bulan mereka bisa mendapatkan Rp4 juta. Alhamdulillah, ini bisa membantu meningkatkan ekonomi keluarga mereka,” jelas Hendra dengan nada haru.

Sejumlah perempuan sedang bekerja di tempat usaha konveksi milik Hendra Pahlevi, di Gampong Geulanggang Baro, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, Rabu (16/10/2024). (Foto: Dok. Pribadi)

Salah satu pekerja, Dien (47), warga Gampong Geulanggang Baro, mengungkapkan rasa syukur karena keberadaan konveksi tersebut sangat membantu perekonomian keluarganya. Sebagai ibu dari tiga anak, Dien merasa pekerjaan ini sangat berarti dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

“Saya sudah bekerja di sini selama satu tahun. Alhamdulillah, pekerjaan ini sangat membantu saya dan keluarga, karena ada penghasilan untuk biaya hidup,” ucap Dien yang diiyakan Ayu (47), rekannya di bagian setrika pakaian.

Usaha Konveksi yang didirikan Hendra Pahlevi ini, bukan hanya menjadi sumber penghasilan bagi banyak keluarga, tetapi juga memberi harapan baru bagi warga setempat. Terutama, bagi kaum perempuan yang kesulitan mencari pekerjaan.

Hendra berharap, usaha ini terus berkembang dan mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. (Suryadi)