Edi Rahmayadi, Calon Gubernur Sumatera Utara

KABAR BIREUEN-Majunya Edy Rahmayadi dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Utara murni ingin membenahi Sumut menjadi daerah yang lebih bermartabat.

Karena itu, dia kesal dengan tudingan yang menyebut dirinya haus kekuasaan setelah memutuskan maju dalam bursa Pilgub Sumut 2018.

Hal itu dikatakannya di hadapan seribuan pendukungnya yang berkumpul di Rumah Juang Relawan Eramas di Jalan Cik Di Tiro, Medan, Jumat (16/2/2018).

Dikatakannya, wewenangnya sebagai Pangkostrad jauh lebih besar dibanding gubernur, jadi keikutsertaanya di Pilgub Sumut dan di dunia politik murni untuk membenahi daerah tersebut.

“Sebulan lalu saya ini Pangkostrad, jagoan, yang memiliki kekuasaan mulai dari Sabang sampai Merauke. Kini dengan ikut serta pada Pilgub, yang saya perjuangkan  hanya mulai dari Nias sampai Langkat. Jadi dimananya saya haus kekuasaan,” jelas Edy.

Sementara itu Ketua Tim Geutanyo untuk Eramas, Ruslan M Daud didampingi Bendahara Tim Geutanyoe untuk Eramas, Arbie Abdul Gani, menyebutkan, Edi Rahmayadi mengorbankan jabatannya sebagai Pangkostrad demi mengemban amanah sebagai pemimpin Sumatera Utara.

“Kami menilai ini sebuah pengorbanan besar dan sangat perlu diapresiasi,” kata Ketua Gerindra Bireuen ini.

Mantan Bupati Bireuen tersebut berharap para pendukung Eramas bisa menjaga pengorbanan tersebut dengan menjalankan kampanye jujur dan santun sesuai dengen tuntutan peraturan dan nilai-nilai keiaslaman serta adat dan budaya Indonesia.

Ruslan yang digadang-gadang maju menjadi anggota DPR RI melalui Dapil 2 Aceh ini mengingatkan kepada seluruh relawan supaya tidak melakukan kampanye hitam.

“Dengan tak melakukan kampanye hitam, fitnah dan kebohongan, maka hal tersebut  sudah membantu Pak Edy dalam berjuang untuk menjadikan Sumut bermartabat,” sebut Ruslan

Forum relawan tersebut  dihadiri seluruh koordinator daerah di Sumatera Utara serta masyarakat Aceh yang berdomisili di Sumatera Utara. (Ihkwati)