KABAR BIREUEN -Dua Malam berturut – turut di satroni maling , akibatnya Sebanyak tiga buah Laptop dan tiga printer milik guru MIN 19 Bireuen di Krung Panjoe, Kecamatan Kutablang, Kabupaten Bireuen berhasil dijarah maling pada malam pertama, Rabu (23/2/2022) malam lalu.

Menurut keterangan seorang guru, A.Halim kepada Kabar Bireuen, maling menerobos masuk ke dalam ruang kantor guru diperkirakan selepas shalat magrib dengan lebih dulu memecahkan kaca jendela luar dan setelah itu membongkar pintu ruang dewan guru.

“Maling masuk lewat jendela, lalu menerobos ke dalam ruang dewan guru,” jelas Halim didampingi dewan guru lainnya.

Dalam aksinya, maling berhasil mengondol 3 buah laptop milik A.Halim, Ibu Tia dan Ibu Murni, sementara tiga printer milik pribadi guru juga ikut dijarah.

Tidak hanya itu, setelah mengambil barang- barang tersebut, tamu tidak diundang itu juga mengobrak abrik semua meja guru untuk mencari barang berharga lainnya.

Akibat kejadian itu, guru MIN 19 Bireuen menderita kerugian mencapai Rp15 juta rupiah.

Kepala MIN 19 Bireuen , Salma S.Ag saat dikonfirmasi media membenarkan kejadian itu dan peristiwa ini sudah dilaporkan ke pihak berwajib Kapospol sektor Kuta Blang .

“Kejadian ini sudah kami laporkan ke pihak berwajib pada hari itu juga,” kata Salma.

Anehnya tak berselang malam, aksi serupa kembali dilakukan untuk kedua kalinya, Kamis (24/2/2022).

Menurut keterangan warga di sana, setelah magrib dua orang guru madrasah sedang memperbaiki menutupi jendela yang di rusak maling dan setelah itu salah seorang guru terus pulang.

Namun,  T.Amar Halim sebelum beranjak pulang merasa curiga dengan kondisi pintu terus dia masuk kembali dan melihat salah satu alas meja seperti melorot kebawah seketika itu juga dia menghantam meja.

“Ternyata ada orang dibawah meja seraya berkata jangan pukul saya pak sambil tancap gas melarikan diri,” urai warga menjelaskan kejadian itu.

Upaya penangkapan masih gagal dilakukakan malam itu walaupun pencopet sudah terperangkap.

“Hana meuteme pencuri malamnyan, kahek tapagap,” ujar Jafri warga lingkungan madrasah.

Menurut cerita warga pada November 2021 kejadian yang sama pernah terjadi di SDN 1 Kuta Blang, kala itu laptop milik sekolah tersebut juga digondol maling.

Dengan peristiwa ini, warga madrasah dan sekolah yang berada di kawasan Yayasan Kuta Meuse berharap pihak berwajib dapat menangkap pelakunya sehingga lingkungan sekolah menjadi aman.(Faisal Ali)