KABAR BIREUEN – Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bireuen meminta kepada pemerintah setempat untuk segera menyerahkan gedung serbaguna yang telah dibangun kepada pihak kecamatan.

Ruslan Amin, anggota DPRK Bireuen dari Komisi D, kepada Kabar Bireuen, Kamis (27/4/2017) mengatakan, tahun 2016, Pemkab Bireuen telah menganggarkan dana untuk pembangunan 4 unit gedung serbaguna di 4 kecamatan yang bersumber dana Otsus.

“Dan gedung itu semua telah selesai dibangun. Namun saya terima informasi, sampai sekarang pihak Dinas PU belum melakukan serah terima pemakaian gedung itu kepada pihak kecamatan,” kata Ruslan.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga meminta pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bireuen agar menegur rekanan terkait instalasi listrik yang belum dilengkapi.

“Itu meteran listrik pada gedung serbaguna di Kecamatan Juli belum dipasang. Seharusnya dinas jangan dulu melakukan PHO apabila pekerjaan belum tuntas,” tandasnya.

Terkait hal itu, Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas PUPR Kabupaten Bireuen, Mubarik kepada Kabar Bireuen mengaku sudah menyerahkan kunci gedung serbaguna tersebut kepada pihak kecamatan.

“Sudah kami serahkan kuncinya semua ke kecamatan. Awalnya memang yang kita serahkan gedung di Pandrah dan Jangka. Karena berhubung masa Pilkada, yang dua lagi kita serahkan usai Pilkada, dan terakhir kita serahkan kuncinya yang di Kecamatan Peusangan Selatan, melalui Faisal, Sekdes Uteun Gathom,” urainya.

Ditanya soal masih ada pekerjaan yang belum disediakan, meteran listrik di gedung serbaguna Kecamatan Juli, Mubarik berjanji akan mengecek ke lokasi dan jika benar, akan meminta rekanan untuk segera melengkapi.

Sedangkan Sekcam Juli, Doli Mardian yang ditemui terpisah mengaku, gedung serbaguna yang dibangun di komplek Kantor Camat Juli itu belum dilakukan serah terima dari dinas kepada Camat.

“Sampai hari ini belum dilakukan serah terima gedung itu kepada kami. Dan hari ini kami membuat acara pertemuan dengan perangkat gampong masih menggunakan gedung lain, meskipun sempit,” ungkapnya.

Menurutnya, gedung tersebut memang dibuka, namun kepada siapa diserahkan tanggung jawab, dirinyapun tidak tahu. “Pintunya memang terbuka, namun kami belum berani memanfaatkannya karena tidak jelas siapa penanggungjawabnya, apalagi meteran listrik belum terpasang sampai sekarang,” tandas Doli Mardian. (Rizanur)