KABAR BIREUEN– “Kita semua tahu, koperasi pada dasarnya dibangun atas dasar kekeluargaan, dan kesetiakawanan. Sementara pergerakan ekonomi global bersifat kapitalis yang mengandalkan persaingan bebas. Yang kuat akan Berjaya, yang kalah akan terpuruk,” Demikian petikan sambutan Wakil Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT pada Peringatan Hari Koperasi Nasional ke 70 Tingkat Provinsi Aceh, Senin (11/9/2017) di Terminal terpadu Geulumpang Payong, Kecamatan Jeumpa, Bireuen.
Ironisnya, katanya, dunia cenderung membenarkan ekonomi gaya ala barat ini sehingga membuat semangat kesetiakawanan dalam ekonomi semakin lumpuh.
“Saya perlu ingatkan, bahwa manfaat koperasi dalam membangun kesetiakawanan sosial telah diakui dunia internasional. Bahkan PBB sendiri telah merekomendasikan agar koperasi tampil sebagai model pembangunan ekonomi di negara-negara berkembang. Atas dasar itupula revitalisasi koperasi perlu kita galakkan kembali di Aceh,” jelasnya.
Dikatakannya, untuk mencapai tingkat keberhasilan yang lebih tinggi, Pemerintah Aceh telah menyiapkan program khusus untuk penguatan koperasi di daerah kita. Dalam visi misi Aceh Hebat, revitalisasi koperasi ini termaktub dalam program Acèh Kreatif dan Aceh Kaya.
Program Aceh Kreatif fokus pada upaya mendorong tumbuhnya ekonomi rakyat sesuai potensi sumber daya daerah, sedangkan Program Aceh Kaya menekankan pada upaya merangsang kegiatan wirausaha di masyarakat dengan pembinaan langsung dari lembaga berwenang. Kita juga akan mendorong sektor swasta mengalokasikan dana CSR nya untuk penguatan koperasi di daerah.
Pemerintah Aceh juga akan menggaungkan program Gerakan Masyarakat Sadar Koperasi atau GEMAKOP yang disertai dengan berbagai kebijakan, antara lain, menyediakan bantuan sosial, penguatan modal, kredit KUR, dana bergulir, pelatihan kewirausahaan, memperbanyak pameran dan sebagainya. Untuk itu, saya meminta semua pihak saling bekerja sama mensukseskan program ini.
Nova menyebutkan, sampai tahun 2016, jumlah koperasi di Aceh mencapai 6.883 unit, terdiri dari koperasi aktif sebanyak 4.356 unit atau 63,29 persen, dan koperasi kurang aktif sebanyak 2.527 unit atau 36,71 persen.
Masyarakat Aceh yang bergabung sebagai anggota koperasi mencapai 470.354 orang. Pada tahun depan, saya berharap jumlah ini meningkat sehingga masyarakat Aceh semakin banyak yang terlibat dalam berkoperasi.
Sebelumnya, Staf khusus Menteri Koperasi dan UKM, Teguh Budiana dalam sambutannya menyampaikan apresiasi luar biasa kepada pemerintah Aceh dan kabupaten Bireuen, wujud pemerintah dalam perkembangan koperasi, perhatian yang sangat besar.
Untuk perkembangan koperasi dibutuhkan reformasi koperasi, rehabilitasi serta pembenahan dan tingkatkan citra koperasi.
“Koperasi yang tak aktif dibubarkan, koperasi yang hanya tinggal papan nama, beri kesempatan koperasi yang baik untuk berkembang,” sebutnya.
Lalu melakukan reorientasi bukan dasar kuantitas tapi kualitas, koperasi dan harus berkembang pada sektor riil, tak ada arti jika tak bermanfaat bagi anggotanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Bireuen Dr H Muzakkar A.Gani SH,M.Si menyebutkan momentum peringatan hari Koperasi Nasional ke 70 , mengajak seluruh pelaku koperasi untuk meneguhkan dan menggelorakan semangat gerakan koperasi.
‘Kami mohon maaf bila pada event sebesar ini ada kekurangan dan kelemahan selaku tuan rumah, jika da pelayanan kami yang kurang meuaskan, mohon dimaafkan. Kami baru dilantik sebulan yang lalu, belum seumur jagung, tapi baru kecambah jagung,” katanya.
Dia juga mempromosikan sejumlah kuliner yang ada di Bireuen seperti keripik pisang, bu si itek Bireuen yang sudah sangat terkenal dan juga nagasari.
Pada kesempatan itu diberikan penghargaan kepada koperasi terbaik dan santunan anak yatim. (Ihkwati)