Oleh: Raihan Ariani
Mahasiswi Universitas Serambi Mekkah
DI banyak budaya, peran perempuan sering kali dibatasi hanya pada urusan rumah tangga dan keluarga. Meskipun sudah ada kemajuan yang signifikan, perempuan masih menghadapi hambatan dalam mengakses kesempatan yang setara dalam dunia ekonomi.
Kemandirian ekonomi perempuan bukan hanya soal kesetaraan, tetapi juga soal memberikan perempuan kekuatan untuk menentukan masa depan mereka sendiri, memperbaiki kualitas hidup keluarga, dan berkontribusi lebih besar terhadap perkembangan ekonomi masyarakat secara keseluruhan.
Penting untuk dicatat bahwa kemandirian ekonomi perempuan bukan hanya memberi mereka kesempatan untuk bekerja, tetapi juga memberi mereka akses terhadap pendidikan, pelatihan keterampilan, dan ruang untuk berinovasi. Dengan memiliki akses ke peluang ekonomi, perempuan bisa memilih karier yang mereka inginkan, berinvestasi dalam kesejahteraan diri, dan berperan aktif dalam perekonomian.
Dalam banyak kasus, perempuan yang mandiri secara ekonomi memiliki kemampuan untuk memberi contoh positif bagi generasi muda dan menciptakan perubahan yang lebih luas dalam masyarakat.
Namun, di banyak negara, terutama di negara berkembang, masih banyak perempuan yang terhambat oleh stereotip gender, kurangnya akses terhadap pendidikan, dan ketidaksetaraan dalam kesempatan kerja. Beberapa di antaranya bahkan terjebak dalam pekerjaan dengan upah rendah dan kondisi yang tidak mendukung perkembangan mereka.
Selain itu, budaya yang menekankan perempuan sebagai “pengurus rumah tangga” sering kali menghalangi mereka untuk mengejar pendidikan atau karier yang lebih tinggi.
Mendorong kemandirian ekonomi perempuan adalah langkah penting untuk mempercepat pembangunan ekonomi yang inklusif. Ketika perempuan memiliki penghasilan dan kemampuan untuk mengelola keuangan sendiri, mereka lebih mampu memberikan kesejahteraan kepada keluarga mereka, mendukung anak-anak mereka untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik, dan berinvestasi dalam kesehatan dan kesejahteraan mereka sendiri.
Di tingkat makro, dengan semakin banyak perempuan yang berpartisipasi dalam angkatan kerja, ekonomi nasional pun dapat tumbuh lebih pesat. Untuk itu, sudah saatnya kita semua, baik pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, untuk terus bekerja sama menciptakan ekosistem yang mendukung kemandirian ekonomi perempuan.
Pendidikan yang lebih merata, kebijakan yang lebih ramah perempuan, dan akses terhadap teknologi serta modal usaha akan membuka pintu peluang yang lebih besar bagi perempuan. Dengan mendorong kemandirian ekonomi perempuan, kita bukan hanya memberikan mereka kebebasan, tetapi juga berkontribusi pada kemajuan sosial dan ekonomi secara keseluruhan. [*]