KABAR BIREUEN- Sudah bertahun –tahun petani Kawasan Batee Lhee, Desa Pinto Rimba, Kecamatan Peudada, Bireuen terpaksa harus menyeberangi aliran sungai Peudada untuk sampai ke kebunnya.
Maklum saja, tak ada jembatan penghubung dari desa mereka menuju kebun yang ditanami aneka tanaman itu, sehingga mau tidak mau mereka harus melewati sungai setiap harinya.
Pada umumnya petani di kawasan tersebut menanam tanaman kakao, pinang dan pisang. Saat ini, tanaman mereka telah memasuki masa panen, namun petani sangat kesulitan membawa hasil panennya akibat tidak ada jembatan.
Kondisi seperti itu sangat menyulitkan petani, apalagi saat musim penghujan seperti sekarang ini, dimana air sungai selalu meluap.
“Kami khawatir jika mau pergi atau pulang sewaktu-waktu dihadang air sungai yang meluap atau banjir,” ungkap Ayuraddin kepada wartawan, Selasa (31/10/2017).
Karena itulah, dia berharap perhatian pemerintah untuk membangun jembatan gantung atau jembatan rangka baja di lokasi sungai yang mereka lalui untuk menuju ke kebun tersebut.
Disebutkan Ayuraddin, dia bersama petani lainnya pernah pulang dari kebun terjebak sungai sedang banjir dari aliran sungai Peudada tersebut. Akibatnya, petani tidak bisa pulang dan terpaksa menunggu sungai itu surut kembali.
“Dengan tidak tersedianya jembatan, kami sangat kesulitan untuk melewati sungai. Selain itu jaraknya juga bertambah, dikarenakan petani harus mencari lokasi yang dangkal untuk menyeberangi sungai,” jelasnya.
Sekali lagi, Ayuraddin meminta pemerintah agar segera membangun jembatan tersebut, karena sangat dibutuhkan masyarakat dan petani setempat untuk mengangkut hasil pertanian serta transportasi warga. (Ihkwati)