Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Bireuen, Dailami, S.Hut., M. Ling membuka Sosialisasi Peran Tokoh Agama Dalam Mendukung Penurunan Stunting di Kabupaten Bireuen Tahun 2024, di Room Meeting Wisma Bireuen Jaya, Selasa 10/9/2024, pagi ( Foto Hermanto/Kabar Bireuen).

KABAR BIREUEN. Kota Juang – Puluhan peserta dari berbagai unsur mengikuti Sosialisasi Peran Tokoh Agama Dalam Mendukung Penurunan Stunting di Kabupaten Bireuen Tahun 2024.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bireuen melalui Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik (Kesbangpol) Bireuen, digelar sehari, Selasa (10/9/2024) di Room Meeting Wisma Bireuen Jaya.

Sosialisasi dengan tema Peran Tokoh Agama Dalam Mendukung Penurunan Stunting di Kabupaten Bireuen, dibuka oleh Penjabat (Pj) Bupati Bireuen Jalaluddin, S.H..,M.M diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Bireuen, Dailami, S.Hut., M. Ling.

Dalam arahannya Dailami membacakan sambutan tertulis Pj Bupati Bireuen, antara lain menyebutkan, umat beragama sebagai salah satu komponen bangsa berusaha memelihara identitas dan memperjuangkan aspirasinya, mereka dituntut untuk memberi andil dalam rangka memelihara kerukunan dan keutuhan bangsa.

Kearifan dan kedewasaan dikalangan umat beragama untuk memelihara keseimbangan antara kepentingan nasional dengan kepentingan daerah sehingga diperlukan kebijakan strategis yang dapat mewujudkan masyarakat Indonesia yang aman, damai, maju, sejahtera dan bersatu.

Perbedaan agama dan kepercayaan sering kali dijadikan alat pemecah persatuan dan kerukunan umat oleh kelompok-kelompok tertentu atau bahkan untuk berhadapan dengan kebijakan pemerintah.

“Hal ini dimungkinkan karena kelompok-kelompok tersebut sering lupa dengan makna dan hakikat dari Bhineka Tunggal Ika yang melekat pada lambang negara kita,” ujarnya.

Forum Kerukunan Umat Beragama juga sebagai forum komunikasi perubahan perilaku dalam penurunan stunting lintas agama karena pemerintah akan fokus untuk menurunkan jumlah kasus tersebut masalah stunting harus diselesaikan secara terintegrasi dengan lintas sektor.

Dijelaskan, masalah stunting merupakan ancaman bagi Indonesia karena anak stunting tidak hanya terganggu pertumbuhan fisiknya tapi juga pertumbuhan otak efeknya SDM menjadi tidak produktif yang berdampak pada terganggunya kemajuan negara.

Dalam mengatasi dan mencegah angka stunting forum lintas agama bersinergi bersama pemerintah melakukan gerakan nasional dalam percepatan atau akselerasi penurunan stunting dan melibatkan lembaga vertikal daerah..

Forum lintas agama membangun kemitraan bersama untuk meningkatkan kualitas kehidupan berkeluarga memperbaiki pola asuh serta peran tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam menyampaikan pesan agama melalui forum masing-masing.

Melalui sosialisasi ini, FKUB dapat memantapkan perannya di tengah masyarakat, menjadi jembatan dan wadah dalam memelihara toleransi dan kerukunan antar umat beragama sehingga dapat mencegah terjadinya berbagai konflik sosial dalam masyarakat.

“Kami harap pada Sosialisasi Peran Tokoh Agama Dalam Mendukung Penurunan Stunting di Kabupaten Bireuen tahun 2024 merupakan perwujudan dari kepedulian dan komitmen dalam FKUB guna menjaga kerukunan umat beragama yang didukung oleh adanya kerjasama yang harmonis antar masyarakat,” ujar Asisten II Setdakab Bireuen ini.

Sebelumnya Ketua FKUB Kabupaten Bireuen Dr. Zubail, S.Pd. MA melaporkan, kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan nilai-nila toleransi beragama dalam kehidupan dan menumbuhkan nilai nilai Pancasila dalam bernegara pada generasi Bangsa.

Serta meningkatkan dan mempertahankan kerukunan intern dan antar umat beragama untuk terbinanya suasana yang kondusif yang didukung oleh adanya koordinasi dan kerjasama yang harmonis.

Disebutkan Tugas dari Forum Kerukunan Umat Beragama antara lain, melakukan dialog dengan pemuka agama dan tokoh masyarakat.

Meningkatkan kerukunan umat beragama dalam menjaga situasi dan kondisi yang kondusif dan menghindari konflik horizontal ditengah masyarakat.

Kemudian, Melakukan sosialisasi peraturan perundang-undangan dan kebijakan dibidang keagamaan yang berkaitan dengan kerukunan umat beragama dan pemberdayaan masyarakat.

“Dan menampung aspirasi Organisasi Kemasyarakatan Keagamaan dan aspirasi masyarakat sebagai dasar rekomendasi yang akan disampaikan kepada Bupati Bireuen melalui Dewan Penasehat Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Bireuen,” sebut Zubail.

Dirincikan, sosialisasi ini diikuti 70 peserta terdiri dari 17 orang anggota forum FKUB, 10 orang mahasiswa, 20 orang tokoh masyarakat, 12 tokoh adat, 11 orang tokoh agama dari beberapa desa.

Adapun materi yang disampaikan dalam kegiatan ini yaitu Peran Tokoh Agama dalam Mendukung Penurunan Stunting di Kabupaten Bireuen.

Kemudian, Stunting dan Penguatan Umat Beragama dan Cegah Stunting Memperkokoh Keutuhan Bangsa Dalam Merajut Persatuan dan Kesatuan.

“Dalam kegiatan ini menghadirkan narasumber dari unsur Kementerian Agama Kabupaten Bireuen, unsur Pemerintah Kabupaten Bireuen dan unsur dari Kodim 0111/Bireuen,” sebut Ketua FKUB Bireuen. (Hermanto)