KABAR BIREUEN-Dosen Umuslim memberikan Pelatihan dan Pendampingan Penerapan Sistem Good Manufacturing Practice (GMP) atau cara pengolahan dan produksi pangan yang baik pada produksi terasi UKM Camar Laut Desa Pusong Kapal, Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang.
Pelatihan persentasi kegiatan yang dilakukan tim pengabdian Dosen Universitas Almuslim (Umuslim) dihadapan peserta pada Kamis (11/7/2019), dilanjutkan evaluasi hasil persentasi di kampus, Sabtu (13/7/2019).
Hal itu disampaikan Kabag Humas dan Kemahasiswaan Umuslim Zulkifli, M.Kom pada media, Sabtu (13/7/2019), yang menyebutkan, pelatihan diikuti 40 peserta, masyarakat pembuat terasi di Desa Kuala Pusong Kapal Seruway.
Melibatkan dosen dari berbagai disiplin ilmu, Zara Yunizar, M. Kom, Dewi Maritalia, M.Kes dan Sonny M. Ikhsan, SE., M, Si.
“Sedangkan materi disampikan oleh Baihaqi, SPT.,M.Si (Dosen Teknologi Industri Pertanian) tentang GMP, tujuan GMP, ruang lingkup, system pengendalian hama, hygiene karyawan, peralatan dan pakaian kerja,” sebut Zulkifli.
Sebelum mengikuti pelatihan, peserta diminta untuk mengisi kuesioner tentang proses pengolahan terasi yang dilakukan selama ini untuk mengetahui apakah sudah sesuai GMP atau belum.
“Selama pelatihan peserta sangat antusias dan banyak bertanya dikarenakan selama ini belum pernah dilakukan pelatihan tentang proses pengolahan terasi yang baik dan benar di desa mereka. Padahal Desa Kuala Pusong kapal merupakan produsen terasi udang rebon (udang sabee) yang sudah sangat dikenal masyarakat,” Jelas Kabag Humas dan Kemahasiswaan Umuslim itu.
Sementara itu, Ketua tim penelitian, Rindhira Humairani, S.Pi.,MSi menjelaskan, kegiatan pengabdian masyarakat merupakan rangkaian dari Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) yang merupakan hibah multi tahun Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) yang didanai Kemenristek Dikti.
Dengan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomis usaha terasi sebagai produk unggulan daerah. (Ihkwati)