KABAR BIREUEN-Staf Ahli Bidang Keistimewaan Aceh, Sumber Daya Manusia dan Kerjasama, dr. Mukhtar, MARS membuka kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen.
Kegiatan Musrenbang untuk tahun anggaran 2024 itu, berlangsung di aula kantor camat setempat. Senin (20/2/2023).
Hadir dalam musrembang itu, antara lain, Anggota DPRK Bireuen Dapil 5, Surya Yunus, unsur Forkopimcam Peudada, unsur SKPK, Keuchik, Imum Mukim, Perangkat Gampong, unsur Lembaga Gampong, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan unsur perempuan.
Kegiatan juga dilakukan dengan sesi tanya jawab yang dipimpin oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bireuen, Bob Mizwar, SSTP., M.Si
Camat Peudada, Erry Seprinaldi, S.STP., S.Sos.,M.Si menjelaskan, dalam musrembang ini terdapat berbagai usulan dari setiap gampong yang sangat bervariatif sesuai dengan kondisi riil dan kebutuhan dari masyarakat.
Disebutkan, ada sekitar 260 usulan yang sudah direkap, selain usulan program sangat dibutuhkan di luar prioritas kecamatan dan butuh penanganan skala besar.
“Usulan prioritas tersebut kita usulkan pada delapan dinas terkait di lingkup Pemkab Bireuen,” kata Erry Seprinaldi.
Menurutnya, sejumlah usulan prioritas tersebut lahir pada pra musrembang yang dilaksanakan beberapa waktu lalu.
Dimana ada 52 gampong yang mengusulkan usulan prioritas baik di bidang infrastruktur, ekomomi masyarakat dan sosial Blbudaya.
“Setiap gampong masing-masing mengusulkan 5 usulan prioritas,” sebut Camat Peudada ini.
Camat Erry Seprinaldi berharap sejumlah kegiatan program prioritas yang kita usulkan nantinya di musrembang kabupaten dapat terealisasi.
Usai kegiatan, dr. Mukhtar, MARS kepada Kabar Bireuen mengatakan Musrembang ini adalah forum stakeholder pengambilan keputusan dari tingkat bawah diajukan ke atas.
“Sehingga menjadi Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten (RKPK) di dinas-dinas untuk ditindaklanjuti,” jelas dia.
Selain itu, musrembang ini mengumpulkan aspirasi masyarakat kemudian disaring untuk dijadikan usulan prioritas untuk dikoordinasi dengan pemerintah kabupaten.
Sehingga akan dijalankan perioritas tersebut tentunya sesuai dengan keadaan keuangan kabupaten.
“Semua aspirasi ditampung akan jadi rencana kerja pemerintah kabupaten, tentunya disesuaikan dengan anggaran yang ada,” ujar Mukhtar.
Di tempat yang sama, anggota DPRK Bireuen Dapil 5, Surya Yunus kepada Kabar Bireuen mengatakan, terkait pembangunan Irigasi Aneuk Gajah Rheut tepatnya di Gampong Lawang, Kecamatan Peudada, sudah melakukan pembicaraan di Provinsi.
Dan Kadis Pengairan Provinsi, Insya Allah di anggaran perubahan nanti akan memplotkan anggaran untuk pembebasan yang tersisa di tiga desa.
“Yaitu Gampong Sawang, Hagu dan Meunasah Krueng,” sebut dia.
Dijelaskan, dalam hal pembebasan ada sedikit permasalahan yang belum terselesaikan antara pemilik dengan gampong terkait pembebasan tanah.
“Dalam hal ini akan diselesaikan oleh muspika dalam beberapa hari ini,” ujar Politisi PAN ini.
Apabila permasalahan tersebut tidak selesai maka kemungkinan besar pembangunan Irigasi Aneuk Gajah Rheut tidak dilanjutkan oleh Pemerintah Aceh. (Herman Suesilo)