H. Ruslan M. Daud (HRD) sedang memberi penjelasan tentang pentingnya pembangunan jalan akses ke Makam Cut Meutia kepada Ir. Rachman Arief Dienaputra, Direktur Pengembangan Jaringan Jalan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, di Gedung Bina Marga Lt. 3 Jln. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. (FOTO: FACHRUL RAZI)

KABAR BIREUEN – Anggota Komisi V DPR RI Fraksi PKB asal Aceh, H. Ruslan M Daud (HRD) mengadakan pertemuan dengan Direktur Pengembangan Jaringan Jalan, Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Ir. Rachman Arief Dienaputra, M.Eng, Jumat (31/1/2020).

Tujuannya, membicarakan pembangunan jalan menuju ke Makam Pahlawan Nasional Cut Meutia di Kabupaten Aceh Utara.

Dalam pertemuan tersebut, HRD menyampaikan, akses menuju ke Makam Cut Meutia sangat memprihatinkan. Jalannya masih bertanah dan sempit.

“Aspirasi pembangunan jalan menuju ke Makam Cut Meutia, sudah disampaikan langsung oleh Bapak Bupati Aceh Utara kepada delegasi Komisi V saat kunjungan kerja ke Aceh Utara, 18 Desember lalu,” ungkap HRD.

Menurutnya, saat itu rombongan yang dipimpin Hj. Nurhayati, Wakil Ketua Komisi V, sepenuhnya mendukung Kementerian PUPR, untuk segera membangun akses jalan menuju ke Makam Cut Meutia.

“Bahkan, Pak Bupati sudah mengusulkan kepada kementerian beberapa kali, baik melalui anggota DPR maupun pimpinan DPR saat berkunjung ke Aceh Utara,” jelas HRD.

Dia menegaskan, nama besar Cut Meutia sebagai pahlawan nasional yang berkontribusi sangat besar dalam memerdekan bangsa ini, tidak berbanding lurus dengan apresiasi negara kepada beliau.

“Sudah seharusnya negara hadir, mengapresiasi perjuangan beliau. Perlu dicatat, permohonan untuk dibangunnya akses menuju ke Makam Cut Meutia, ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan pengorbanan beliau dalam memerdekakan bangsa ini,” tambah Bupati Bireuen periode 2012-2017 ini.

Direktur Pengembangan Jaringan Jalan, Rachman Arief, yang mewakili Direktur Jenderal Bina Marga, menyampaikan respon positif atas kedatangan HRD yang menindaklanjuti secara langsung usulan masyarakat Aceh Utara.

“Saya akan laporkan kepada Bapak Dirjen dan berkoordinasi dengan Balai di Aceh, untuk mencarikan solusi terkait jalan menuju ke Makam Cut Meutia. Tentunya sebelum pembangunan fisik, kita harus review rancangannya terlebih dahulu, karena DED sekarang disusun tahun 2011,” jelas Rachman yang juga didampingi Kepala Sub Direktorat Pemograman dan Kepala Sub Direktorat Pemantauan dan Evaluasi.

Kondisi makam Pahlawan Nasional Cut Meutia yang berada kawasan pelosok hutan Aceh Utara, memang sangat menyedihkan. Hingga kini, belum ada akses jalan yang bagus untuk dilalui peziarah ke makam tersebut.

Untuk menuju ke makam Cut Meutia di kawasan hutan lindung Gunung Lipeh, Ujong Krueng Keureuto, Pirak Timur, Aceh Utara, harus melewati sungai dan naik turun bukit.

Tak ada akses jalan yang bagus. Peziarah harus rela berjalan kaki selama 12 jam. Sebab, tidak ada jalan yang bisa dilalui kendaraan. (Suryadi)