KABAR BIREUEN- Ada kejadian unik yang terjadi pada kegiatan panen padi Upaya Khusus Padi, Jagung dan Kedelai (Upsus Pajale) Kabupaten Bireuen Tahun 2017 di areal Program Pengembangan Industri Benih Varietas IPB- 3S di Balai Penyuluhan Petanian (BPP)  Peudada, Rabu ( 20/9/2017).

Bupati Bireuen H Saifannur S.Sos terjebak di tengah sawah, setelah mesin pemotong padi yang dinaikinya terbenam lumpur, sehingga tak bisa maju maupun memutar arah.

Tak ayal, upaya “penyelamatan” pun dilakukan untuk mengeluarkan sang bupati dari kondisi tersebut.

Cerita tersebut bermula usai dia memanen padi secara simbolis dengan sejumlah pejabat dengan cara manual menggunakan sabit. Setelah itu, Saifannur menyempatkan diri menumpang mesin pemotong padi untuk melakukan panen padi Varietas IPB 3S di areal pengembangan tersebut.

Ditemani Kadis Pertanian Bireuen, Ir Alie Basyah M.Si, pria yang akrab disapa Haji Saifan itu, terlihat sangat menikmati ikut menjajal mesin potong padi tersebut. Meski, harus maju mundur untuk memanen padi di lokasi yang agak berlumpur.

Selama lebih dari 15 menit diatas berada di atas mesin tersebut, Bupati Bireuen itu terpaksa harus kembali turun akibat mesin tak bisa memutar kembali ke pinggir karena kondisi tanah yang memang berlumpur dan mengakibatkan mesin terbenam di tengah –tengah sawah.

Akibatnya, sejumlah orang sempat panik, khususnya Ali Basyah yang berteriak-teriak minta diambilkan sepatu boot, agar bupati bisa turun dari tengah areal persawahan yang berlumpur.

Karena tak kunjung dibawakan sepatu boot, Alie Basyah terpaksa turun dari atas mesin potong padi tersebut. Alie Basyah pun berbasah-basah dengan lumpur dan kemudian minta tolong pada PPL agar dibawakan sepatu boot. Namun, lagi-lagi mereka hanya berdiri di pinggir dan tersenyum saja.

Lalu ajudan bupati  dan sejumlah orang lainnya berinisiatif mengambil dan membawakan papan untuk alas agar bupati bisa melewati lumpur sawah tersebut.

Bahkan, tampak Wakil Ketua DPRK Bireuen Drs. Muhammad Arif ikut memanggul  papan tersebut, sementara sang ajudan bupati dengan sigap turun ke tengah sawah untuk menjemput bosnya itu.

Dari pinggir, Dandim 0111/Bireuen Letkol Arm Adekson mengintruksikan agar papan itu diatur sejajar di pinggiran tanah yang tak berlumpur.

Akhirnya, setelah beberapa saat, Haji Saifan berhasil melewati “jalan darurat” tersebut dan sampai ke pinggir sawah. Dan semuanya lega serta tertawa bahagia. (Ihkwati)