KABAR BIREUEN, Bireuen – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen resmi memulai langkah besar dalam transformasi digital lembaga pendidikan dayah melalui pelatihan penggunaan aplikasi E-Datuda (Elektronik Data Tunggal Dayah) bagi seluruh operator dayah se-Kabupaten Bireuen. Program ini digadang-gadang menjadi fondasi penting menuju tata kelola dayah yang rapi, valid, dan modern.
Pelatihan tersebut dibuka Bupati Bireuen, H. Mukhlis, ST, yang diwakili Asisten I Setdakab Bireuen, Mulyadi, S.H., M.M, di Oproom LPTQ Bireuen, Minggu (17/11/2025).
Dalam sambutan tertulisnya, Bupati Mukhlis menyebutkan, digitalisasi data dayah bukan sekadar urusan teknis, tetapi transformasi sistemik untuk memperkuat lembaga pendidikan warisan ulama agar mampu mengikuti perkembangan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai Syariat Islam.
“Kita memiliki 147 ribu santri, 5 ribu guru, berbagai fasilitas dan program pendidikan yang kaya. Namun tanpa data yang rapi, potensi sebesar ini tidak akan pernah terbaca secara utuh,” ungkapnya.
Dia menegaskan, kehadiran E-Datuda akan memastikan tidak ada lagi data ganda, data hilang, maupun kebijakan yang diambil tanpa dasar jelas. Dengan data tunggal yang kuat, dayah akan lebih mudah menerima bantuan, proses akreditasi menjadi transparan, dan kebijakan pemerintah dapat lebih tepat sasaran.

Teknologi untuk Menguatkan Tradisi
Bupati Mukhlis juga menekankan, digitalisasi tidak akan menghilangkan tradisi dayah seperti talaqqi, kitab kuning, adab, dan kesederhanaan. Justru melalui data yang valid, perhatian pemerintah dapat lebih terarah dan adil.
“Teknologi bukan pengganti tradisi. Teknologi adalah jembatan untuk menguatkan tradisi,” jelasnya.
Bupati memberikan apresiasi kepada seluruh operator dayah yang dianggap sebagai “garda terdepan” transformasi digital ini. Menurutnya, apa yang dikerjakan para operator bukan sekadar input data, tetapi membangun masa depan pendidikan dayah di Bireuen.
Bupati Mukhlis bangga karena Bireuen termasuk daerah yang paling serius di Aceh dalam mempersiapkan digitalisasi manajemen dayah berbasis aplikasi E-Datuda. Dengan 191 peserta yang dibagi dalam delapan angkatan, dia menilai pelatihan ini menunjukkan komitmen kuat Pemkab Bireuen untuk menghadirkan tata kelola dayah yang modern dan akuntabel.
Di akhir sambutannya, Bupati Mukhlis menegaskan, digitalisasi dayah melalui E-Datuda adalah bagian penting dari cita-cita besar menjadikan Bireuen sebagai Kota Santri yang seimbang antara nilai agama dan kemajuan teknologi.
“Jika dayah maju, maka generasi Aceh akan tumbuh dengan ilmu yang lebih luas, akhlak yang lebih baik dan wawasan modern tanpa meninggalkan jati diri,” pungkasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Dayah Bireuen, Anwar, S.Ag., M.A.P, menyampaikan, pelatihan ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan data tunggal yang akurat dan mudah diakses.

Menurut Anwar, pelatihan ini bertujuan untuk:
– Meningkatkan kompetensi operator dalam mengelola data melalui aplikasi E-Datuda.
– Menghasilkan data tunggal terkait profil dayah, guru, dan santri berbasis NIK, serta sarana prasarana.
– Mendukung digitalisasi manajemen dayah sebagai bagian dari program “Bireuen Sebagai Kota Santri”.
Pelatihan tersebut berlangsung pada 17–20 November 2025, diikuti 191 operator dayah dari seluruh Bireuen yang dibagi menjadi 8 angkatan berisi 25–30 peserta. Kegiatan ini dipandu instruktur dari Dinas Pendidikan Dayah Bireuen yang telah mengikuti pelatihan di tingkat provinsi.
Anggaran pelaksanaan kegiatan tersebut berasal dari APBK Kabupaten Bireuen 2025 melalui Dinas Pendidikan Dayah. (Hermanto)










