KABAR BIREUEN-Tak seperti biasanya, kali ini Ketua DPRK Bireuen, Ridwan Muhammad SE MSi berbicara penuh semangat dan berapi-api. Pimpinan dewan yang sudah dua kali menjabat ketua tersebut biasanya tampil kalem.

Bahkan dalam sambutannya pada pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Bireuen yang berlangsung di Aula lama Setdakab, (Kamis (28/3/2019) itu, mantan keuchik Blang Seupeueng, Kecamatan Jeumpa tersebut sempat mengulang kata-kata bahasa Inggris the right man in the right place sebanyak tiga kali.

Pernyataan itu disampaikannya saat menyinggung terkait lelang jabatan pejabat di lingkungan pemerintah kabupaten Bireuen. Dia menyebutkan, orang-orang yang ditempatkan di setiap SKPK haruslah yang tepat dan benar.

“Pejabat itu harus the right  man in the place, kalau tidak maka dia akan jadi seperti penyakit, seperti kurap, seperti kudis, tidak disiplin,” sebutnya disambut tepuk tangan dan tawa hadiri.

Ridwan Muhamamd menambahkan, setiap kepala SKPK harus menampung aspirasi masyarakat yang disampaiakn dalam Musrenbang, jadi harus memperhatikan aspirasi publik dan masyarakat yang berkembang saat penyampaian Musrenbang.

Pada kesempatan itu, Ridwan Muhammad juga menyinggung terkait penggunaan anggaran APBK Bireuen yang harus tepat dan sesuai program yang telah disahkan. Jangan sampai menjadi masalah dikemudian hari.

“Bek sampe setelah rhet palee DPRK, Bek sampe rhet lee Palee Pengadilan. Jangan sampai setelah ketuk palu mensahkan anggaran oleh dewan, lalu kemudian jadi masalah sehingga berhadapan dengan palu hakim di pengadilan. Karena itu bekerjalah sesuai dengan apa yang telah diamanahkan,” pesannya.

Dikatakannya, DPRK mempunyai tiga fungsi yaitu Pertama, fungsi legislasi yaitu menetapkan undang-undang (peraturan).

Kedua, fungsi anggaran yaitu menyusun dan menetapkan APBK serta ketiga, fungsi pengawasan, bertugas untuk mengawasi kinerja Pemerintah Kabupaten.

“Jadi berdasarkan fungsi pengawasan, dewan berhak mengawasi kinerja pemerintah dalam menjalankan program-program yang telah disahkan dalam APBK.

Diakhir sambutannya, dia berharap jika ada dana di provinsi agar tak segan-segan dikucurkan untuk Kabupaten Bireuen.

Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kabupaten Bireuen, Muslim Msi menjelaskan, pada 2020 dibutuhkan angagran sebesar 678 miliar untuk melaksanakan program-program di segala bidang.

Untuk bidang Insfrastrur , membangun jalan dan jembatan dibutuhkan anggaran yang cukup besar. Begitu juga  program peningkatan ekonomi kerakyatan, yaitu bidang pertanian ditaksir butuh anggaran Rp 53 miliar, di perikanan butuh dana Rp 60 miliar sehingga total yang dibutuhkan Rp113 miliar.

Bidang sosial dan sumber daya manusia, dibutuhkan biaya untuk bidang pendidikan Rp 42 , untuk  bidang  kesehatan ditaksir mencapai Rp 35 miliar sehingga total biaya yang dibutuhkan di bidang pendidikan dan kesehatan Rp 77 miliar.

“Dengan dana yang besar tidak sanggup ditanggung semuanya oleh Pemkab Bireuen, banyak insfrastruktur yang harus dibangun  karena itu dia mengharapkan pada Musrenbang Provinsi, usulan Kabupaten Bireuen agar dapat dialokasi dana yang lebih besar,” harapnya.  (Ihkwati)