Kepala BNNK Bireuen, AKP Sabri, SE MM (Foto: Suryadi/ Kabar Bireuen)

KABAR BIREUEN, Bireuen-Sepanjang tahun 2024, Badan Nasional Narkotika Kabupaten (BNNK) Bireuen telah merehabilitasi 16 orang pemakai atau penguna narkoba.

Dari 16 orang tersebut, dua diantaranya perempuan.

Hal itu dikatakan Kepala BNNK Bireuen, AKP Sabri SE MM dalam press rilis akhir tahun, Senin (30/12/2024) di kantor BNNK setempat.

Sabri menyebutkan, dari 16 orang yang direhabilitasi rawat jalan tersebut, 15 orang kemudian menjalani rehabilitasi berkelajutan.

Dia berharap, bila ada pengguna yang terdeteksi di desa, keluarganya bisa melaporkan ke pihak BNNK untuk direhab.

“Jika keluarga pemakaian tersebut melaporkan pada BNNK, ada jaminan dari kita tidak akan di proses hukum, akan direhabilitasi rawat jalan,” sebut mantan Kepala BNNK Pidie tersebut.

Ditambakannya, keberhasilan program rehabilitasi membutuhkan dukungan dan partisipasi dari masyarakat.

Selain mengembangkan fasilitas rehabilitasi di Balai dan Loka rehabilitasi, BNNK Bireuen juga membentuk unit rehabilitasi dari kelompok masyarakat yang disebut intervensi Berbasis Masyarakat (IBM), yang merupakan upaya intervensi berkelanjutan terhadap penyalahgunaan narkoba yang diselenggarakan oleh masyarakat dan untuk masyarakat.

“Upaya rehabilitasi di Desa Bersinar juga dilakukan melakui progran IBM dengan memberikan pelatihan kepada 20 agen pemulihan dari dua desa yaìtu Desa Paseh Kecamatan Juli dan Desa Balee Mee, Kecamatan Kuta Blang untuk menangani kecanduan narkoba di tingkat ringan dan coba-coba,” jelasnya.

Di wilayah masing-masing, sebutnya, program rehabilitasi yang dilakukan BNNK tidak berhenti pada rehabilitasi medis dan sosial saja.

Press rilis akhir tahun BNNK Bireuen, Senin (30/12/2024) di kantor BNNK setempat. (Foto: Ihkwati/Kabar Bireuen)

Usai menjalankam program rehabilitasi juga menyediakan layanan pedampingan dan pemulihan pascarehabilitasi kepada mantan pecandu dan korban penyalahgunaan narkoba yang telah diberikan kepada klien.

Fasilitas layanan rehabilitasi milik BNN adalah satu-satunya di Indonesia yang memberikan layanan komprehensif, mulai dari layanan rehabilitasi dengan pendekatan medis, sosial dan pascarehabilitasi dalam satu atap.

“Rehabilitasi merupakan satu-satunya solusi dan kesempatan terbaik bagi pecandu dan korban penyalahgunaan narkoba untuk pulih,” sebutnya.

BNNK Bireuen juga melakukkan upaya penanggulangan permasalahan narkoba melalui Asessment Terpadu.

Pada tahun 2024 BNNK Bireuen telah melaksanakan proses Assesment Terpadu (TAT) sebanyak 10 kasus dengan hasil vonis pengadilan rehabilitasi rawat inap dan rehabilitasi rawat jalan.

“Semoga tahun 2025, Bireuen segera pulih dari narkoba,” harapnya.

Untuk tahun 2025 ditargetkan akan dìrehab 20 pemakai narkoba.

Sementara terkait program pemberantasan, BNNK Bireuen tidak lagi ada penanganan kasus sudah diambil alih oleh BNN pusat dan BNNP.

Program pencegahan, BNNK Bireuen membentuk empat desa bersinar (Bersih Narkoba), sebagai desa binaan atau desa intervensi, yaitu Gampong Balee Mee, Kecamatan Kuta Blang, Cot Bada, Kecamatan Jeumpa, Paseh Kecamatan Juli dan Geulumpang Meujimjim, Kecamatan Juli. (Ihkwati)