KABAR BIREUEN– Grup  Anak  Rantau Acheh  Malayasia (GARAM) kembali melakukan penggalangan dana  untuk memulangkan jenazah Halimatus Sakdiyah, yang meninggal dunia Jumat (30/6/2017) sore sekira pukul 16.00  waktu setempat di Hospital Kuala Lumpur (HKL) Malaysia.

Jenazah Halimatus Sakdiyah (24) dipulangkan melalui Kuala Lumpur International Airport (KLIA) Malaysia ke Bandara Kuala Namu, Sumatera Utara, Minggu (2/7/2017) dengan biaya pemulangan jenazah sebesar  RM 4000 atau setara Rp12.000.000.

Hal itu dikatakan Pengurus GARAM, Samsuddin kepada Kabar Bireuen, yang  menyebutkan jenazah setibanya di bandara dijemput oleh  pihak keluarga dan akan  dibawa pulang menggunakan ambulance.

“Jenazah almarhumah diserahkan kepada keluarga  yang berada  Rantau Prapat, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara dan akan dikebumikan setibanya di sana. sekarang jenazah masih dalam perjalanan diperkirakan sampai pukul  22.00 Wib,” ungkap pria yang akrab disapa Sam Diego itu.

Dikatakan Sam Diego, Halimatus Sakdiah yang berasal dari Dusun III Perdamaian, Kampung Tambon Baroh, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara meninggalkan seorang suami dan 2 orang anak, masing masing berumur 2,7 tahun dan  5 bulan.

Sam Diego mengatakan, Halimatus Sakdiyah sebelumnya sejak Kamis (29/7/2017) sempat dirawat di rumah sakit  karena  menderita sakit paru paru basah sejak 7 bulan lalu.

“Dua pekan terakhir sakitnya tambah parah yang akhirnya dibawa ke HKL oleh seorang anggota GARAM bernama Rahmad Saputra Jafar dengan uang jaminan RM1400 atau Rp 4.200.000 dan uang jaminan tersebut sudah kita gunakan sebanyak RM 1.305 untuk membayar  rumah sakit saat kita keluarkan jenazah dari ruang ICU,” jelasnya.

Dari hasil penggalangan dana yang dilakukan oleh GARAM, terkumpul Rp 7.267 atau Rp 21.801.000. Penggalangan dana tersebut dilakukan oleh empat Pengurus GARAM  yaitu Sam Diego,Sah Putra Sah, Muhd Nabil Ady Gm, dan Tetamu Senja melalui dunia maya dan ada juga yang mengirim berbentuk pulsa, yang kemudian dijual kembali untuk diuangkan.

“Di sini saya ingin jelaskan hasil penggalangan dana keseluruhannya sebanyak RM 7.267atau setara Rp 21.801.000 itu semua dari hasil sumbangan anggota GARAM. Tidak ada dari pihak lain maupun Pemerintah Aceh. Kami  galang dana melalui dunia maya dari anggota GARAM yang tinggal di berbagai daerah,” sebutnya.

Alhamdulillah, katanya,  setelah dikurangi untuk biaya rumah sakit dan pemulangan jenazah, uang lebihnya sudah dia serahkan kepada suami almarhumah sebesar RM 1.962 atau Rp 5.886.000 untuk keperluan anaknya yang masih kecil, suami dan anaknya saat ini masih di Malaysia.

Pada kesempatan itu, Sam Diego sempat mengutarakan sedikit kekecewaan atas berita yang dimuat sebuah media onlien yang tidak bertanggung jawab (dia tak mau menyebutkan nama media online tersebut).

Diutarakan Sam Diego, media tersebut  sempat mengabarkan berita bahwa jenazah Halimatus Sakdiyah harus dikebumikan di Malaysia, yang menyebutkan hal itu dikatakan oleh pihak KBRI.

Padahal, ungkapnya,  Sabtu kemarin KBRI ada menghubungi dirinya sekira pukul 15.00 petang waktu setempat dan pihak KBRI hanya menanyakan surat nikah almarhumah.

“Saya tegaskan tidak ada yang seperti isu yang diberitakan media tersebut yang mengklaim Halimatus Sakdiyah bukan warga Aceh. Itu tidak benar, Halimatus Sakdiyah dan keluarganya tinggal di Rantau Prapat karena dulu dia membeli kebun di sana,” katanya.

Dilanjutkannya, yang menjadi saya tanda tanya besar bagaimana oknum-oknum bisa membuat sebarang pernyataan, sedangkan pihaknya yang mengurus Halimatus Sakdiyah mulai  dari masuk rumah sakit sampai meninggal dan mengantarkan jenazah.

Dia meminta semua pihak agar jangan perkeruhkan keadaan, supaya semua ini menjadi sedekah sebagai tabung akhirat.

“Saya dan admin lainnya mengucapkan ribuan terima kasih kepada penyumbang karena saya tidak menduga bisa mendapat sumbangan sebanyak ini. Padahal kami galang dana tidak sampai 3 hari. Saya bersyukur masih banyak anak GARAM yang peduli orang susah.Harapan saya ke depan, kita memiliki komitmen yang tinggi untuk saling membantu dan bila ada masalah cepat diselesaikan. Kami pengurus selalu siap kapan saja asal penyumbang setia tetap mendukung dalam program GARAM,”pungkasnya. (Ihkwati)