Drs. Mustafa Amin

KABAR BIREUEN – Dua lokasi wisata di Kabupaten Bireuen belum dapat dijangkau dengan mudah oleh pengunjung. Masalahnya, akses jalan ke sana belum dibangun.

Kedua objek wisata tersebut, yaitu lokasi air terjun Ceuraceu, Kecamatan Pandrah dan gua atau bunker peninggalan Jepang di Kecamatan Juli.

Ketua Forum Komunikasi Pemuda Bireuen (Fokus PB), Said Fajri, SH, M.Kn, kepada Kabar Bireuen, Senin (24/7/2017), mengatakan, air terjun Ceuraceu di Pandrah masih sangat alami dan berpotensi untuk dikembangkan sebagai objek wisata pemandian. Begitu juga bunker atau sering disebut Gua Jepang di Juli yang bagus sangat dikembangkan sebagai objek wisata sejarah.

Menurut Said Fajri, pembangunan jalan menuju dua objek wisata tersebut, sangat dibutuhkan. Selain untuk kepentingan pengunjung atau para wisatawan, sarana tersebut juga sangat menguntungkan masyarakat secara ekonomi, terutama bagi warga setempat.

“Ketika objek wiasta sudah ramai dikunjungi, maka masyarakat setempat dapat berjualan di sana. Misalnya, mereka bisa membuka warung, menyediakan jasa parkir atau usaha lainnya. Tentu, ini akan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat,” jelas Said Fajri.

Terkait hal ini, Kepala Bidang Budaya dan Pariwisata Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bireuen, Drs. Mustafa Amin, mengatakan, untuk mengakomodir permintaan masyarakat tersebut, pihaknya memang telah mengajukan permohonan anggaran.

“Kami sudah mengajukan proposal ke APBA dan APBN. Semoga kebutuhan dana untuk pembangunan jalan tersebut, dapat diakomodir pada tahun anggaran 2018,” harap Mustafa Amin.

Dikatakannya, saat ini salah satu objek wisata yang semakin ramai dikunjungi adalah Pantai Kuala Jangka. Untuk itu, pihaknya menyampaikan terimakasih kepada masyarakat di Jangka yang sadar wisata.

Karena itu, menurut Mustafa Amin, dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) RI tahun ini, pihaknya akan melaksanakan serangkaian perlombaan di pantai Jangka. Seperti lomba bawa bola pingpong dengan sendok, tarian kreasi baru, lari pakai goni dan lomba lari pakai kain sarung yang rencananya akan dilaksanakan pada 13 Agustus 2017. (Suryadi)