KABAR BIREUEN-Kabupaten Bireuen telah mencapai usia 20 tahun. Dalam usia dua dekade tersebut telah dilewati bersama dengan penuh jalan berliku, dalam menata eksistensi sebuah daerah otonom yang telah dilaluinya sejak 12 Oktober 1999 yang lalu.
Dalam usia Kabupaten Bireuen yang memasuki masa pancaroba ini, telah banyak capaian kemajuan pembangunan yang telah dilaksanakan.
Hal itu dikatakan Bupati Bireuen H Saifannur S.Sos dalam pidatonya pada rapat paripurna Istimewa dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Bireuen ke-20, Sabtu (12/10/2019) di ruang paripirna DPRK Bireuen.
Dikataknnya, capaian tersebut antara lain, berkembangnya dunia usaha, telah mendorong laju pertumbuhan ekonomi, sehingga tingkat pengangguran di Kabupaten Bireuen cenderung menurun.
Angka pengangguran mampu ditekan, dari 4,50 persen pada tahun 2017, turun menjadi 3,52 persen pada tahun 2018.
Sedangkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bireuen mengalami peningkatan, yaitu dari 4,12 persen menjadi 4,25 persen pada tahun 2018.
“Selanjutnya sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan penurunan angka pengangguran, tingkat kemiskinan di Bireuen juga berhasil ditekan. Persentase penduduk miskin menurun dari 15,87 persen menjadi 14,31 persen, pada tahun 2018. Artinya menurun di atas satu digit yaitu 1,56 persen. Program-program yang kita laksanakan sudah bisa menyelesaikan beberapa persoalan mendasar masyarakat di Kabupaten Bireuen,” jelas Saifannur.
Pihaknya menyadari, usia 20 tahun bagi Kabupaten Bireuen menyimpan banyak kisah dan peristiwa yang penuh dengan perjuangan, tantangan, hambatan, yang tentu saja akan menjadi daya dorong kita untuk semakin matang dan dewasa.
“Adapun capaian yang telah mampu kita raih tentu saja akan lebih kita tingkatkan, sedangkan terhadap kendala atau masalah-masalah yang masih ditemui akan diupayakan mencapai solusi untuk memperbaikinya,” sebutnya.
Paripurna istimewa yang dipimpin Ketua DPRK Rusyidi Mukhtar S.Sos dan dihadiri usnur Forkopimda, tokoh pendiri Bireuen, putra Bireeun di kancah nasional Prof Nazaruddin Syamsuddin, pimpinan partai, serta ulama kharismatik Tgk H Nuruzzahri atau Waled Nu (Pimpinan Dayah Ummul Ayman Samalanga) yang juga memberikan tausiah.
Pada kesempatan tersebut juga diserahkan bungong jaro kepada tokoh pendiri Bireuen dan ahli warisnya. (Ihkwati)