KABAR BIREUEN– Partisipasi politik yang otonom ini hanya dapat dilakukan apabila warga negara memiliki wawasan serta pengetahuan tentang politik, guna menumbuhkan atau meningkatkan hal tersebut dibutuhkan sebuah tindakan yang mampu menjadi pilar atau pondasi bagi proses demokrasi yaitu dengan cara melakukan pendidikan politik yang baik dan benar

Dalam pelaksanaan pendidikan politik ini,  selain dapat dilakukan oleh pemerintah melalui lembaga-lembaga pendidikan formal yang ada juga dapat dilaksana secara non formal oleh organisasi-organisasi masyarakat sipil.

Hal ini disampaikan Bupati Bireuen diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Mursyid SP pada pembukaan Pendidikan dan Peningkatan Pemahaman Etika dan Budaya Dalam Berpolitik Tahun 2019.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Aceh bersama Kesbangpol Bireuen, berlangsung di Oproom Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Bireuen, Kamis (11/7/2019) pagi.

Mursyid mengatakan, ritme dan dinamika politik akan terus berubah mengikuti arus perkembangan zaman,  tidak bisa dipungkiri, selama masih ada peradaban disitu juga ada sistem politik yang membutuhkan sosialisasi.

Sosialisasi diperlukan untuk memelihara dan mempertahankan kebudayaan politik yang dimiliki oleh suatu bangsa.

“Beda dalam pilihan politik bukan merupakan suatu hambatan dalam kehidupan berdemokrasi justru merupakan bagian dari demokrasi itu sendiri Sehingga perlu disikapi dengan kesadaran objektif,  bukan dijadikan alasan bahwa perbedaan merupakan suatu pertentangan,” sebutnya.

Melalui kegiatan pendidikan dan peningkatan pemahaman etika dan budaya dalam berpolitik,  yang dilaksanakan ini diharapkan peserta dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan serta mendengar dan berperan aktif terhadapap materi yang disampaikan oleh narasumber.

Pemahaman dan Informasi yang diperoleh dari kegiatan ini dapat diteruskan kembali kepada masyarakat di lingkungan masing-masing

“Dengan harapan masyarakat Kabupaten Bireuen termotivasi dan sadar akan haknya untuk berpolitik menentukan pilihannya serta mewujudkan pemilih cerdas dan berkualitas,” kata Mursyid.

Sementara itu, KaKesbangpol Aceh diwakili Kabid Poldagri Kesbangpol Aceh, Drs Asri, MSi mengajak untuk menjauhkan diri dari penyebaran hoax dan ujaran kebencian,

Dia mengajak semuanya untuk merajut kembali kesatuan dan persatuan berbangsa bernegara dan dapat melaksanakan pembangunan utk kesejahteraan bangsa dan rakyat.

“Melalui kegiatan ini diharapkan peserta nanti akan meperoleh hasil, mampu menjadi agen demokrasi dan penyebar info ke masyarakat, dan mengajak menyampaikan informasi kepada masyarakat atas keberhasilan pembangunan yang dicapai Pemerintah Aceh dan Bireuen,” harapnya.

Sebelumnya,  Kepala Kesbangpol Bireuen, Zaldi, AP, S.Sos melaporkan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran hak dan kewajiban masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara guna membangun kesadaran politik masyarakat bagi masyarakat Bireuen.

Kegiatan ini diikuti 50 orang sebagai peserta terdiri dari Pengurus Organisasi/LSM, tokoh masyarakat, Ormas, Ormas Keagamaan, Kepemudaan dan perwakilan mahasiswa.

Menghadirkan nara sumber yaitu, Desi Safnita (Komisioner Panwaslih Bireuen). Drs Arsyi M. Si (Kabid Politik Dalam Negeri Kesbangpol Aceh)  dan unsur dari Pemerintah Bireuen. (Herman Suesilo)