Personel TNI Kodim 0106/Aceh Tengah sedang membersihkan sisa banjir di salah satu rumah warga Kampung Atu Singkih, Kecamatan Rusip Antara, Kabupaten Aceh Tengah, Kamis (03/10/2023) pagi. (Foto: Kodim/0106/Ateng)

KABAR BIREUEN, Takengon – Puluhan personel TNI Kodim 0106/Aceh Tengah dikerahkan membantu masyarakat membersihkan sisa banjir pasca bencana alam banjir bandang melanda sejumlah rumah warga, di Kampung Atu Singkih, Kecamatan Rusip Antara, Kabupaten Aceh Tengah, Kamis (03/10/2023) pagi.

Dandim 0106/Aceh Tengah Letkol Inf Kurniawan Agung Sancoyo, mengatakan, setelah melaporkan kepada Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Niko Fahrizal, Jenderal Bintang Dua itu dengan sigap langsung memerintahkan Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Inf Ali Imran, mengerahkan personel TNI untuk membantu masyarakat terdampak bencana banjir tersebut.

Menurut Letkol Kurniawan Agung Santoyo, banjir terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Aceh Tengah.

“Dalam sepekan hujan lebat mengguyur wilayah Aceh Tengah, menyebabkan sebanyak 15 rumah warga di Kampung Atu Singkih, Kecamatan Rusip Antara, terdampak bencana banjir bandang. Namun, saat ini telah dibersihkan, dan masyarakat telah kembali menempati rumah masing-masing,” ujarnya.

Dikatakan Dandim, selain prajurit TNI Kodim 0106/Aceh Tengah, karya bakti itu juga turut dibantu sejumlah Babimkabtimas, Damkar, FKPPI, BPBD Pelajar SMAN 19 dan masyarakat Kecamatan Rusip Antara.

“Selain gotong-royong membersihkan dalam rumah dan pekarangan, seperti luapan lumpur dan material puing – puing kayu, karya bakti ini juga turut dikerahkan satu unit mobil Damkar, dan satu unit alat berat excavator milik BPBD Aceh Tengah untuk penormalan sungai agar air mengalir lancar,” sebutnya.

Kurniawan Agung Sancoyo mengingatkan masyarakat di wilayah Aceh Tengah agar tetap waspada mengantisipasi kondisi musim pancaroba, yakni cuaca ekstrem hujan disertai angin kencang yang diperkirakan masih berlanjut.

Alat berat excavator milik BPBD Aceh Tengah ikut dikerahkan untuk menormalkan aliran sungai dari benda-benda sisa banjir bandang. (Foto: Kodim/0106/Ateng)

“Potensi fenomena alam dapat menimbulkan bencana banjir bandang tersebut. Salah satunya disebabkan berubahnya fungsi hutan menjadi perkebunan warga, sehingga tanah tidak dapat menahan air apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi,” katanya.

Dandim menyebutkan, perlunya penanganan yang serius dan bersifat jangka panjang baik dari pihak pemerintah Kabupaten Aceh Tengah bersama stakeholder terkait, untuk mencegah terjadinya banjir bandang dan tanah longsor terutama pada saat memasuki musim penghujan saat ini.

“Pentingnya peran pemerintah daerah dan semua pihak terkait dalam pencegahan terjadinya bencana alam, seperti melestarikan alam penghijauan hutan gundul. Begitu pun infrastruktur pengaman tebing dan tanggul serta sedimentasi sungai di Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kecamatan Rusip Antara, menjadi perhatian serius mencegah terjadi banjir bandang dan tanah longsor,” urai Kurniawan Agung Sancoyo.

Pasca banjir bandang, jalan menuju Takengon-Pameue sudah bisa dilalui kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil. Sementara jaringan listrik saat ini belum normal akibat kabel putus, dan masih dalam perbaikan pihak PLN.

Selain Dandim Letkol Inf Kurniawan Agung Sancoyo, karya bakti TNI tersebut turut dihadiri antara lain, Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tengah Ir. Andalika, dan ratusan personel gabungan. (Red)