KABAR BIREUEN – Tenaga Ahli Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Tarmizi Abdul Karim mengunjungi wisata agropolitan Gampong (Desa) Cot Jrat, Kecamatan Kota Juang, Bireuen yang akan melakukan usaha budidaya Maggot.

Maggot adalah Lalat BSF (Black Soldier Fly) semacam lebah yang bermanfaat sebagai pengurai sampah.

Kehadiran Tarmizi Abdul Karim atau yang lebih sering disapa Tarmizi Karim, Minggu (20/8/2023), disambut oleh Keuchik Gampong dan inisiator budidaya Maggot Gampong Cot Jrat, Syukri.

Inisiator usaha Maggot Cot Jrat, Syukri kepada Tenaga Ahli P3PD Kemendagri Tarmizi A Karim menjelaskan tentang usaha yang akan dibudidayakan.

Menurutnya, Cot Jrat adalah gampong pertama di Kabupaten Bireuen yang membudidayakan Maggot.

“10 ribu Maggot dapat mengurai satu kilogram sampah per hari, fase larva berlangsung 30 hari dan Maggot dinilai efektif mengkonversi sampah organik,” jelas Syukri yang sukses mengembangkan “Jingki Ie” pengganti mesin pompa air tanpa BBM maupun listrik pada 2020 lalu.

Pada tahap awal merintis usaha tersebut, Syukri harus merogoh kocek pribadi sebesar Rp40 juta.

“Kemudian baru ada bantuan dari Ibu Darwati (Anggota DPR Aceh Fraksi PNA) sebesar Rp1,8 milyar. Untuk menjalankan usaha ini butuh sekitar Rp10 milyar lagi, dan anggarannya telah kami ajukan kepada salah satu lembaga dari Jepang,” sebut Syukri.

Sementara Tarmizi Abdul Karim memuji ide dari masyarakat Cot Jrat dalam mengatasi persoalan sampah yang dapat dijadikan sebagai wisata pertanian atau agropolitan.

“Ini ide yang sangat bagus dan dapat dicontoh desa lain di Aceh. Dengan adanya usaha seperti ini mampu meningkatkan ekonomi masyarakat serta pendapatan bagi gampong,” sebut Tarmizi Karim.

Mantan Bupati Aceh Utara yang pernah menduduki posisi Pj Gubernur Kaltim, Aceh dan Kalsel ini kepada Kabar Bireuen mengatakan, fungsi P3PD untuk memperbaiki tata kelola keuangan gampong.

“Sudah berapa banyak Dana Desa yang dikucurkan oleh Pemerintah, dan apa hasilnya. Jika tidak mampu mensejahterakan masyarakat dengan anggaran besar, berarti tata kelola keuangan yang belum tepat dan harus dibenahi,” pungkasnya.

Amatan Kabar Bireuen, usaha Maggot Cot Jrat berada di lokasi wisata agropolitan di atas lahan seluas 3 ha. Di lokasi tersebut telah ada sejumlah bangunan dan sejumlah fasilitas pendukung. (Rizanur)