KABAR BIREUEN- Bupati Bireuen H Saifannur, S.Sos meninjau langsung dampak kerusakan tepi pantai akibat abrasi parah pasang 30, terjadi Minggu lalu, di Desa Mon Jambee, Kecamatan Jeumpa.
Tinjauan Bupati Bireuen, Kamis (28/9/2017) sore, Â didampinggi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bireuen, Muhammad Nasir,SP.,MSM, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Fadli Amir ST itu untuk mengantisipasi dan mengusulkan penanganan lebih lanjut perlu dilakukan ke Dinas Sumber Daya Air Provinsi Aceh.
Kepala Dusun Baro Desa Mon Jambee, Zainal Abidin kepada wartawan berharap agar tepi pantai telah rusak dampak abrasi itu dapat ditangani permanen.
Karena, sebutnya, sementara ini, masyarakat bergotong-royong membangun tanggul penahan darurat dari karung berisi pasir dan batu (sirtu) bantuan BPBD Bireuen.
Bantuan dua dum truk pasir batu dari BPBD serta membuat dua jembatan kayu agar boat nelayan bisa turun pergi ke laut dan mudah dinaikkan lagi ke darat. Pasir itu dimasukkan ke dalam karung nanti disusun warga di tepi pantai.
Karung itu diletakkan beberapa meter ke utara dari bantaran tepi pantai sudah hancur, mencegah tidak bertambah rusak dan semakin dekat dengan permikiman warga
“Bantaran yang diterjang ombak itu sudah dekat dengan gudang bengkel perbaiki mesin boat milik Tarmizi, warung kopi Mukhlis (35), TPI juga gudang milik Tarmuli (40) dan gudang milik Muslem (35) juga dari rumah Suryani (40) sekitar 4 meter,” rincinyal
Dikatakannya, kondisi itu membuat masyarakat Mon Jambee khawatir, sebab akibat diterjang gelombang air laut pasang 30, telah merusak 10 meter tepi pantai sehingga jarak bantaran sudah sangat dekat dengan gudang bengkel memperbaiki boat nelayan.
Tak hanya itu, jarak bantaran juga semakin dekat dengan warung kopi, TPI, rumah warga dan sekitar 30 meter sampai 50 meter lagi dengan pemukiman.
Karena itu, untuk mencegah kerusakan bertambah parah, masyarakat berharap pemerintah segera membangun tanggul batu pemecah ombak yang menyambung tanggul di Mon Jambee sampai ke Laksmana, Bate Timoh, Cot Geurundong, Lipah dan terus sampai tanggul di Kuala Raja.
“Apabila tanggul pemecah ombak dibangun, maka bisa menjadi lokasi bersandar boat atau perahu milik nelayan. Oleh sebab itu, agar juga disediakan jalur masuk agar boat nelayan tetap bisa berlabuh ke pinggir pantai diwilayah itu, ” jelasnya.
Bupati Bireuen meminta tim BPBD Bireuen tetap harus siaga, melakukan langkah penanggulangan mencegah abrasi agar tidak meluas.
Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Fadli Amir ST, mengatakan, hasil dari tinjauan lapangan itu nanti dikoordinasikan dengan pihak Dinas Sumber Daya Air Provinsi Aceh.
“Penanganan permanen menjadi kewenangan dinas teknis di Provinsi Aceh, untuk penanganan kerusakan pantai Mon Jambee butuh dibangun revetment atau tanggul batu gajah pemecah ombak. Tim teknis harus turun ke lokasi untuk mengetahui sepanjang mana dapat ditangani,” pungkasnya. (Ihkwati)