Camat Peudada, Erry Seprinaldi, S.STP., S.Sos.,M.Si saat memaparkan sejumlah usulan pada Musrenbang tingkat Kecamatan Peudada, tahun anggaran 2025, di aula kantor camat setempat, Selasa (27/2/2024). (Foto Hermanto/ Kabar Bireuen)

KABAR BIREUEN-Sekretaris Daerah (Sekda) Bireuen, Ir Ibrahim Ahmad, M.Si, membuka kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen.

Kegiatan Musrenbang untuk tahun anggaran 2025 itu, berlangsung di aula kantor camat setempat. Selasa (27/2/2024).

Camat Peudada, Erry Seprinaldi, S.STP., S.Sos.,M.Si menjelaskan, dalam musrembang ini terdapat berbagai usulan dari setiap gampong yang sangat bervariatif sesuai dengan kondisi riil dan kebutuhan dari masyarakat.

Camat Erry Seprinaldi memaparkan sejumlah usulan program diantaranya usulan prioritas utama, yaitu perbaikan bendungan Irigasi Hagu, di Gampong Hagu yang rusak ekses banjir pada Januari 2024 lalu.

“Bendungan Hagu tersebut sangat dibutuhkan untuk melancarkan aliran air ke ribuan hektar sawah milik warga,” jelasnya.

Kemudian, perbaikan, perawatan jembatan rangka baja di Gampong Blang Paya Peudada. Bagian bawah jembatan tersebut saat ini kondisinya rusak parah dan perlu segera dilakukan perbaikan supaya tidak ambruk.

Pengerukan atau normalisasi di beberapa waduk yang menjadi sumber air bagi persawahan di wilayah Peudada

Usulan selanjutnya dibutuhkan penanganan khusus di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Gampong Blang Beururu

TPA tersebut dibutuhkan penanganan khusus agar tidak berdampak ke masyarakat dan tidak mencemari lingkungan.

Bantuan untuk masjid Kecamatan Peudada yang selama ini belum pernah tersentuh bantuan, baik dari APBK maupun APBA.

Membangun pos pemadam kebakaran Kecamatan Peudada di lokasi bekas kantor BPP di pinggir jalan Banda Aceh-Medan, yang di Simpang Ujong Seuke yang terbakar di masa konflik.

Usulan selanjutnya, adanya kelanjutan pembangunan di Tempat Pelelangan Ikan Peudada yaitu pembangunan Kolam Labuh.

Kolam Labuh tersebut, kata Camat Peudada, sangat dibutuhkan, supaya boat atau kapal nelayan yang berlabuh diluar daerah semua pulang ke Peudada, dan para nelayan lebih aman berlabuh tidak lagi di tepi sungai.

Sekda Bireuen, Ir, Ibrahim Ahmad, M.Si, didamping Asisten I Setdakab Bireuen, Mulyadi S.H.,M.M menyerahkan penghargaan Desa Open Defecation Free, dalam rangkaian kegiatan Musrenbang tingkat Kecamatan Peudada, tahun anggaran 2025, di aula kantor camat setempat, Selasa (27/2/2024). (Foto Hermanto/Kabar Bireuen)

Camat Erry Seprinaldi juga menjelaskan masih ada beberapa objek tanah yang belum dibebaskan di kompleks Pusat Pelelangan Ikan (PPI) Peudada.

Menurutnya, pada Musrembang tahun lalu pihak kecamatan telah mengusulkan untuk dibangun Gedung Serbaguna Kecamatan Peudada di tanah eks Puskesmas lama, mengingat Aula Kantor Camat Peudada sangat sempit.

“Diharapkan pada tahun 2025 nanti pembangunan gedung tersebut dapat terealisasi sehingga pelaksanaan kegiatan-kegiatan tingkat kecamatan dapat digelar lebih maksimal,” ujar Camat Peudada ini.

Camat Erry Seprinaldi juga berharap Gedung Pabrik susu kedelai yang selama ini dipakai untuk menyimpan alat mesin pertanian, dapat dijadikan sebagai Gedung Olahraga (GOR) Kecamatan Peudada.

Terkait pengusulan pembangunan GOR tersebut, pihaknya telah menyurati dinas dan sampai saat ini belum ada tindak lanjutnya.

“Semoga sejumlah kegiatan program prioritas yang diusulkan dapat terealisasi pada Musrembang kabupaten,” harap Camat Erry Seprinaldi.

Sekda Bireuen, Ibrahim Ahmad, menjelaskan, program prioritas Pemerintah Kabupaten Bireuen selain pembangunan infrastruktur sesuai kebutuhan daerah yakni penanganan stunting dan kemiskinan

“Anggaran untuk penanganan stunting ini bisa diusulkan dalam Musrenbang, dan tidak semua dianggarkan dengan APBK saja,” jelasnya.

Dikatakan, Kabupaten Bireuen pada Tahun 2025 menargetkan menjadi Kabupaten Open Defecation Free, (ODF) atau Kabupaten bebas buang air besar sembarangan.

“Alhamdulilah berkat kegigihan Camat Erry Seprinaldi dan kepedulian masyarakatnya,  Kecamatan Peudada juga paling banyak desa ODF atau desa yang telah bebas buang air besar sembarangan,” sebut Ibrahim Ahmad.

Musrenbang Kecamatan Peudada dirangkai dengan penyerahan sertifikat penghargaan Desa Open Defecation Free (ODF) kepada Gampong Karieng, Meunasah Rabo, Alue Sijuk dan Matang Reulet.

Gampong tersebut telah berhasil mengurangi atau menghilangkan praktek Buang Air Besar (BAB) sembarangan. (Hermanto)