KABAR BIREUEN, Banda Aceh – Budaya minum kopi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Aceh sejak lama. Hal ini mendorong sejumlah warung kopi di Banda Aceh untuk terus berinovasi, termasuk dKupiAceh, yang menggabungkan kopi tradisional Aceh dengan sentuhan modern.
Dalam rangka memperingati satu tahun berdirinya, dKupiAceh mengadakan Mixology Coffee Competition, yang diikuti 27 peserta dari Aceh dan berbagai daerah di Indonesia. Kompetisi yang dilaksanakan pada Minggu, 1 Desember 2024 hingga selesai ini, menghadirkan juri nasional untuk menilai konsep, teknik, serta kombinasi kopi yang disajikan oleh para peserta.
Dedi Sumardi Nurdin, Owner dKupiAceh, dalam keterangannya, Minggu (1/12/2024), menjelaskan, acara ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi generasi muda dalam mengembangkan kreativitas di bidang kopi.
“Saya melihat potensi muda yang besar dalam kreativitas kopi, tetapi wadah yang tersedia masih sangat kurang. Kompetisi ini diharapkan bisa memacu semangat generasi muda untuk terus mengembangkan kopi Aceh dan menciptakan kombinasi baru yang dapat dinikmati,” ujarnya.
Sebagai rangkaian dari acara ini, dKupiAceh yang beralamat di Keudah, Banda Aceh ini juga menggelar lomba barista dan lomba video kreator.
“Tujuan kegiatan ini adalah memberikan peluang dan membuka ruang baru bagi anak-anak muda serta pelaku usaha kopi untuk lebih aktif dalam kegiatan kompetitif seperti ini,” tambah Dedi.
Dedi juga memperkenalkan konsep Wartopi (warung toko kopi), inovasi pertama di Banda Aceh yang menggabungkan warung kopi dan toko kopi dalam satu tempat. Konsep ini dirancang untuk lebih memperkenalkan kopi Aceh, terutama kopi saring, kepada masyarakat.
Sebagai bagian dari apresiasi, tiga resep kopi terbaik dari para pemenang kompetisi akan dimasukkan ke dalam menu dKupiaceh.
“Dengan ini, kami berharap masyarakat bisa menikmati hasil karya kreatif dari kompetisi ini,” pungkas Dedi.
Tradisi yang terus dikembangkan melalui berbagai inovasi dan kegiatan, dKupiAceh tidak hanya menjadi tempat menikmati kopi, tetapi juga menjadi wadah bagi anak muda untuk berkreasi dan memperkenalkan kopi Aceh ke tingkat yang lebih luas.
Hadiah Kompetisi
Untuk lomba barista, juara pertama mendapatkan hadiah Rp5 juta, juara kedua Rp3,5 juta, dan juara ketiga Rp2 juta, masing-masing dilengkapi dengan sertifikat dan plakat.
Sementara itu, pemenang lomba video kreator mendapatkan hadiah Rp1,5 juta untuk juara pertama, Rp1 juta untuk juara kedua, dan Rp500 ribu untuk juara ketiga, beserta sertifikat. (Red)