KABAR BIREUEN- Sampai saat ini stok obat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Fauziah Bireuen masih mencukupi.

Tak terjadi kekosongan obat untuk kebutuhan pasien yang berobat ke rumah sakit plat merah tipe B itu.

Hal itu dikatakan Direktur RSUD dr Fauziah Bireuen melalui Wakil Direktur Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang dr Irwan A Gani ditemani Kabid Penunjang medis, dr Nazirah kepada Kabar Bireuen di ruang kerjanya, Senin (8/5/2017) menanggapi beredarnya informasi pagi tadi stok obat di rumah sakit itu  kosong.

Dikatakannya, pengumuman stok obat kosong itu hanyalah kesalahpahaman semata antara pasien dan petugas loket. “Ada pasien yang tadi langsung naik ke atas menanyakan tentang obat, petugas agar sedikit marah dengan tindakan tersebut. Mungkin karena itu, dia bilang stok obat kosong. Padahal tidak. Jadi sekali lagi itu cuma kesalahpahaman semata,” jelasnya.

Dikatakan dr Irwan, rumah sakit mempunyai stok obat yang mencukupi. Sebab, sebulan sebelum stok habis, obat akan dipesan lagi ke distributor melalui sistem E-Katalog.

“Pengadaan obat dengan sistem E-Katalog itu melalui e processing di bawah Wadir Pelayanan Medis, lalu ada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Pejabat Pengadaan Obat. Pemesan itu dilakukan tiga bulan sekali karena terbatasnya gudang penyimpanan,” ungkapnya.

Sistem E-Katalog tersebut mencover seluruh wilayah Aceh, pemesanan obat melalui beberapa distributor, semuanya itu mengacu pada efesiensi.

Disebutkannya, ada sekitar 231 jenis obat yang dipesan melalui sistem E-Katalog, obat-obatan tersebut  jika masih tersisa banyak, tetapi hampir mendekati kadaluarsa, maka akan dikembalikan.

“Pemesanan obat itu sesuai tren penyakit. Harga di E-Katalog ditentukan oleh pemerintah. Obat dan peralatan yang digunakan rumah sakit ini standar, tak ada yang palsu,” bantahnya terkait beredar kabar ada obat yang digunakan rumah sakit dibawah standar.

Sebelumnya, pagi tadi sempat beredar informasi stok obat di rumah sakit tersebut kosong. Sejumlah pasien menanyakan apa benar pengumuman  yang ditempel di loket rawat jalan yang berisi  “Pendaftaran rawat jalan ditutup, karena stok obat kosong”.

Namun, beberapa saat kemudian pengumuman itu dicopot setelah direktur rumah sakit langsung turun tangan mengatasi hal tersebut. (Ihkwati)