KABAR BIREUEN – Ketua Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Bireuen, Rizki Dasilva SPd I MA mengecam pihak yang telah menyebar video fitnah atas Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Vokasional Muhammadiyah Bireuen, Istiarsyah.
Kepala SLB Vokasional Muhammadiyah Bireuen, Istiarsyah dituduh mengajarkan anaknya untuk mencuri uang dari kotak amal di mesjid Alue Bili, Kecamatan Baktya, Kabupaten Aceh Utara.
Rizki Dasilva, Senin (3/8/2020) kepada Kabar Bireuen menuturkan, Forum Guru Muhammadiyah Bireuen bukan saja mengecam pihak yang telah menyebar fitnah itu, tapi juga mendorong Istiarsyah supaya menempuh jalur hukum dengan membuat laporan polisi.
“Saya kaget begitu mendengar berita Pak Istiarsyah dianggap mencuri uang dalam kotak amal di mesjid. Saya sempat menonton video itu berulang-ulang kali. Setelah itu menelpon beliau (Istiarsyah) dengan memberi dukungan emosional,” sebut pria yang akrab disapa ustaz Rizki Juli.
“Walaupun pelaku sudah menghapus video tersebut dan meminta maaf kepada beliau, namun fitnah ini sudah beredar luas. Saya menyarankan agar tetap dilaporkan saja ke pihak berwajib agar menjadi efek jera serta menjadi pelajaran bagi yang lain. Apalagi komentar komentar video itu, sangat tidak berprikemanusiaan,” katanya.
Kandidat Doktor di UPSI Perak Malaysia ini menambahkan, menurut dia bagaimana mungkin seorang yang berjiwa sosial, pendidikan tinggi, guru yang baik dituduh telah mengajarkan anaknya untuk mencuri kotak amal di mesjid.
“Masyarakat kita memang sangat latah, banyak yang tanpa tabayyun. Apa gak memikirkannya bagaimana meminta maaf dosa dosa lisan yang terlanjur terucap karena dipengaruhi fitnah,” ujarnya.
Sebut Rizki, Istiarsyah adalah aset Aceh. “Beliau salah satu generasi Aceh yang menempuh S3 pendidikan khusus. Bahkan beliau salah seorang narasumber nasional yang melatih guru-guru SLB di seluruh Indonesia,” sebutnya.
Kepada media ini Rizki menyampaikan kronologi sebenarnya.
Kata dia, pada hari Rabu (29/7/2020), Istiarsyah pulang ke Kampungnya di Sungai Raya dan singgah di masjid Alue Bili Kecamatan Baktya, Kabupaten Aceh Utara untuk menunaikan salat zuhur.
Saat itu anaknya mengangkat sebuah kotak amal kayu warna hijau dan ternyata kotak amal itu sudah rusak kunci. Di dalam kotak amal itu ada sejumlah uang.
Sebut ustaz Rizky, istri Istiarsyah menyarankan agar uang dari kotak amal yang rusak kunci agar dimasukkan ke kotak lain yang bagus.
“Bang kotak amal ini sudah rusak, masukkan aja uangnya ke dalam kotak lain supaya aman,” sebut Rizky menirukan kalimat yang disampaikan istri Istiarsyah kepada suaminya ketika itu.
Saran dari istrinya itu direspon oleh Istiarsyah. Lalu dia bersama putrinya pun memasukkan uang itu ke dalam kotak amal yang masih kokoh kunci.
Setelah semua dipindahkan ke kotak amal lain, Istiarsyah minta anaknya untuk meletakkan kotak amal yang rusak itu ke belakang mimbar dengan tujuan agar orang-orang lainnya yang ingin bersedekah tidak memasukkan uang lagi ke kotak yang telah rusak pada bagian kunci itu. (Rizanur)