Kepala BNNK Bireuen Saiful Fadhi,S.STP silaturahmi dengan wartawan liputan Bireuen

KABAR BIREUEN– Kondisi di Badan Narkotika  Nasional Kabupaten (BNNK) Bireuen, saat ini dibagian penindakan hanya ada lima personel, yang terdiri dari anggota polisi dan sipil.

Karena keterbatasan personel dan juga dana yang terbatas, BNKK Bireuen fokuskan upaya pencegahan serta rehabilitasi.

Hal itu dikatakan Kepala BNNK Bireuen Saiful Fadhi,S.STP, dalam acara silaturahmi dengan wartawan liputan Bireuen di salah satu cafe di kawasan Cot Gapu, Bireuen, Kamis (1/3/2018).

Masalah penindakan dan penangkapan tersangka ganja atau sabu, diserahkan kepada pihak kepolisian atau BNN Pusat.

“Selama ini pelaku yang terkait ganja atau sabu warga Bireuen  yang berhasil ditangkap di luar Bireuen atau luar daerah oleh pihak BNN pusat. Mereka langsung yang mengambil tindakan,” ungkapnya.

BNNK Bireuen, sebutnya, ada empat bidang dalam melaksankan tugasnya, yaitu bidang pencegahan, pemberdayaan masyarakat, rehabilitasi, dan pemberantas.

“Untuk saat ini kita fokus pada pencegahan dengan melakukan sejumlah program kegiatan seperti membentuk satgas di sekolah, Satgas gampong. Kita juga melakukan pembekalan kepada Satgas gampong, penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya narkoba,” sebut Saiful.

Terkait penanganan rehabilitasi pengguna narkotika,  ada sekitar 35 orang yang telah diassesment dan dilakukan konseling untuk rawat jalan.

“Kalau untuk rawat inap, itu fasilitasnya cuma ada di provinsi, begitu juga paska rehabilitasi, ada rumah dampingan di provinsi. Targantung kelaurga pasien juga apakah mau menjalani perawatan  lagi yang emakan waktu paska rehab 3-6 bulan,” jelasnya.

Mengenai pemilihan Kecamatan Peudada, tepatnya Desa Meunasah Bungo,  sebagai pilot project program Grand Design Alternative Development (GDAD), Saiful Fadhli menyebutkan,  itu berdasarkan penetapan dari BNN dengan pihak Universitas Indonesia dimana lahan dan lokasi yang cocok.

Konsepnya, lokasinya bukan wajib di ladang ganja, kategori yang ada penanam atau pernah jadi tersangka.

Karena ini alih fungsi lahan, yang bertujuan untuk pemberdayaan dan meyakinkan masyarakat agar tidak menanam ganja, meningkatkan kesejahteraan petani dalam rangka menuju masyarakat Bireuen yang mandiri dan sejahtera tanpa narkoba..

“Koordinator program GDAD adalah BNN, sementara bantuan bibit dan lainnya melalui dinas masing-masing seperti Dinas Pertanian. Bila ada masalah, akan koordinasi dengan BNN Pusat dan Kementerian terkait,” paparanya.

Misalnya, untuk pelatihan, penyediaan benih, pemasaran dan lainnya, itu urusan dinas terkait.

“Pemilihan Peundada juga salah satunya karena Puskesmasnya sudah ada fasilitas untuk rehab atau konseling level rawat jalan,” pungkas Saiful Fadhli. (Ihkwati)