KABAR BIREUEN – Akibat diterjang kayu bawaan arus deras Krueng Leubu, pipa saluran air sepanjang 20 meter di sisi jembatan Desa Leubu Mesjid, Kecamatan Makmur, Kabupaten Bireuen, patah dan tak berfungsi lagi, Kamis (9/11/2017).

Pipa yang dijadikan warga di tiga desa (Leubu Mesjid, Leubu Cot dan Leubu Mee) sebagai saluran penyuplai air ke sawah mereka, patah karena hantaman batang kayu dan bambu bawaan serta benda lainnya yang tersangkut di pipa tersebut.

Hal tersebut terjadi, karena debit air Krueng Leubu naik dana arusnya deras, akibat hujan semalaman mengguyur kawasan itu.

Imum Mukim Suka Makmur, Muhammad Abdullah yang ikut meninjau langsung ke lokasi kepada Kabar Bireuen mengatakan, dia akan berkoordinasi dengan keuchik masing masing desa untuk membicarakan langkah penanganannya.

“Kalau tidak diatasi secepatnya, puluhan hektar sawah bakal kering, apalagi sekarang sudah mulai memasuki masa tanam,” jelasnya.

Menurut Muhammad Abdullah, keberadaan pipa yang berada di dasar sungai Krueng Leubu itu, sudah ada sejak masa Belanda. Sudah pernah beberapa kali diperbaiki secara manual dengan menggunakan anggaran swadaya para petani.

“Dulunya saluran itu dari besi. Namun, karena tidak bisa digunakan lagi, sekarang sudah dicor pakai semen,” ujar Imum Mukim Muhammad.

Pantauan Kabar Bireuen di lokasi, untuk langkah antisipasi sementara, masyarakat bergotong royong membersihkan kayu yang tersangkut di pipa tersebut. Mereka memperbaikinya buat sementara waktu di bagian patahan itu.

Warga berharap kepada Pemerintah Kabupaten Bireuen, untuk mengatasi masalah ini secepatnya. Ke depan, diharapkan saluran itu diganti dengan pipa besi, agar bisa bertahan lama. (Faisal Ali)