KABAR BIREUEN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen diminta untuk segera menertibkan usaha pertambangan Galian C yang belum mengantongi izin, karena dikhawatirkan kerusakan lingkungan semakin parah.
Demikian dikatakan Ketua Komisi A DPRK Bireuen, Muzakir Mahmud kepada Kabar Bireuen, Rabu (2/5/2018) di ruang kerjanya.
Menurutnya, masih banyak di Kabupaten Bireuen usaha Galian C yang belum memiliki izin. Untuk itu, diharapkan kepada pemilik usaha agar tidak melakukan kegiatan tambang Galian C sebelum mengantongi izin.
“Pemkab Bireuen, dalam hal ini Bupati harus tegas terhadap usaha Galian C yang tidak memiliki izin. Dan harus segera ditertibkan, mengingat dampak terhadap kerusakan lingkungan sangat rawan,” ujar Politisi Partai Aceh ini.
Selain itu, harapan dari anggota legislatif asal pemilihan Kecamatan Juli dan Jeumpa ini, bagi pengusaha Galian C yang telah memiliki izin agar tidak melakukan kegiatan di luar lokasi berizin.
Ditambahkannya, saat ini usaha Galian C di Kecamatan Juli yang masih beroperasi, di Paya Cut, Bivak, Simpang Jaya dan Simpang Mulia.
“Yang di Simpang Jaya sekarang truk pengangkut Galian C sudah dibatasi oleh warga, tidak boleh lagi menggunakan intercoler, tapi truk 6 roda jenis colt dibenarkan,” ungkap Muzakir Mahmud.
Terakhir juga dibeberkannya, terkait aksi protes warga Simpang Mulia beberapa waktu silam.
“Di sana (Simpang Mulia), awalnya pengusaha menjanjikan pembangunan tebing pengaman tebing sungai, namun tidak dilakukan sehingga diprotes oleh warga setempat. Kami sudah turun ke lokasi, dan sudah meminta pengusaha untuk merealisasikan janjinya,” pungkasnya.
Terkait permintaan wakil rakyat tersebut, Bupati Bireuen H. Saifannur, S.Sos yang dihubungi terpisah, Rabu (2/5/2018) sore di Pendopo, berjanji akan segera menindaklanjutinya.
“Akan kita tertibkan semua usaha Galian C yang tidak memiliki izin tanpa tebang pilih. Siapapun yang tidak memiliki izin usaha saya hentikan, walaupun orang dekat saya,” tegasnya.
Saifannur juga mengharapkan kepada para kolega dan anggota keluarganya harus menjadi contoh bagi masyarakat dalam segala hal. Dan diharapkan untuk tidak berbuat semaunya dengan memanfaatkan pengaruh jabatan dirinya saat ini.
“Saya tidak akan mentolerir siapapun yang melakukan perbuatan tak terpuji, tidak terkecuali keluarga saya sendiri,” tandas Bupati Saifannur. (Rizanur)