Bupati Bireuen H Saifannur S.Sos membuka Muzakarah ulama Kabupaten Bireuen

KABAR BIREUEN-Bupati Bireuen H Saifannur S Sos membuka Muzakarah Ulama Kabupatan Bireuen tahun 2017 diselenggarakan Sekretariat Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Bireuen di salah satu hotel di Bireuen, Selasa (28/11/2017).

Pembukaan Muzakarah Ulama se-Kabupaten Bireuen yang berlangsung sehari penuh turut dihadiri Wakil Bupati H Muzakkar A Gani,SH, M Si, unsur Forkopimda, para pejabat Pratama dan pejabat Admistrator.

Ketua MPU Tgk H Hanafiah Hamzah, BA, Ketua Mahkamah Syar’iah Bireuen, Tgk H Nuruzzahri yang akrab disapa Waled Nu selaku pemateri Muzakarah Ulama dan 70 para peserta Muzakarah.

Bupati H Saifannur, S Sos dalam sambutannya antara lain menegaskan, ulama adalah sebagai payung dan pembimbing ummat dalam menempuh kehfdupan dunia dan akhirat.

Ulama dan umara menjadi unsur penting dalam kemajuan Daerah Aceh dan Kabupaten Bireuen khususnya, sehingga kelembagaan yang telah terbentuk perlu dijaga kesimbambungan demi terwujudnya daerah yang Baldatun Taiyibatun Warabbul Ghafur.

Bupati berpesan agar marwah ulama harus elalu dijaga dan sinergi Ulama dan Umara terjalin dengan baik. Kejayaan Islam pada masa silam dapat diraih saat Syariat Islam berjalan tegak di bumi Aceh khususnya di Kabupaten Bireuen.

“Diharapkan, momentum muzakarah MPU Kabupaten Bireuen 2017 akan dapat membahas berbagai masalah antara lain wajib zakar dan masalah lainnya yang menyangkut dengan penegakan Syari’at Islam yang dapat membawa Kabupaten Bireuen sebagai Daerah yang bersyari’at dan bermartabat,” sebutnya.

Hal ini sesuai visi Pemerintah Kabupaten Bireuen, terwujudnya Kabupaten yang adil, makmur, aman dan damai berdasarkan Syari’at Islam.

Muzakarah yang diselenggarakan ini agar dapat menjadi wadah refleksi dan evaluasi program-program terdahulu serta merumuskan isu-isu utama dan langkah strategis dalam program kerja ke depan.

Serta dapat meningkatkan kualitas kinerja MPU dan peran MPU dalam memperkokoh persatuan umat di Kabupaten BIreuen, harap Bupati Saifannur. (Abu Iskandar).