KABAR BIREUEN– Pemerintah Kabupaten Bireuen melalui Dinas Syariat Islam gelar zikir damai dan doa bersama dalam rangka Peringatan 14 Tahun MoU Helsinki Tahun 2019.
Kegiatan ini di isi dengan Tausyiah disampaikan oleh Tgk Saifuddin Muhammad SH,I sementara zikir damai dipimpin oleh Tgk H Jamaluddun Idris. Abon Cot Tarom dan Tgk H Muhammad Ishaq berlangsung di Masjid Agung Sultan Jeumpa, Kamis, (15/8/2019) pagi.
Dihadiri oleh Wakil Bupati Bireuen Dr H Muzakkar, SH, M Si, anggota DPRK Bireuen, Plh Sekda Bireuen, Unsur Forkopimda Kepala Dinas. Badan, Kantor, Bagian, PNS, tokoh agama, tokoh adat dan para undangan lainnya.
Pada kesempatan itu Muzakkar mengatakan, salah satu hikmah yang dapat kita ambil melalui zikir ini, hendaknya sebagai pendorong bagi kita untuk mempersiapkan diri menjadi manusia yang Iebih baik, taat, cinta damai dan bermanfaat dalam menempuh kehidupan didunia dan akhirat nanti.
“Kita masih terus berjuang mensejahterakan seluruh lapisan masyarakat sehingga perdamaian ini terus berlangsung sampai generasi yang akan datang,” katanya.
Harapan semuanya, peringatan penandatanganan damai antara Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka tersebut yang kini memasuki tahun ke 14 untuk terus dipertahankan demi kemaslahatan rakyat Aceh.
“Diharapkan dapat terlaksana dengan baik, lancar, damai, tentram dan selalu dalam lindungan Allah SWT,” harapnya.
Wabup menambahkan, Aceh merupakan salah satu pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau istimewa terkait dengan satu karakter khas sejarah perjuangan masyarakat Aceh yang memiliki ketahanan dan daya juang tinggi. Bersumber dari pandangan hidup yang berlandaskan syariat Islam dan melahirkan budaya Islam yang kuat.
Sehingga Aceh menjadi daerah modal bagi perjuangan dalam meningkatkan kesejahteraan dan pertahankan kemerdekaan NKRI.
Sebelumnya Kepala Dinas Syariat Islam H. Jufliwan SH. MM melaporkan setidaknya ada beberapa tujuan dari pelaksanaan zikir peringatan damai MoU Helsinki antara lain, sebagai upaya dalam meningkatkan ketaqwaan, selaku ummatnya yang beriman dalam mengenang perjanjian damai antara pemerintah republik indonesia dengan gerakan aceh merdeka yang menjadi tonggak sejarah di Aceh khususnya.
Salah satu cara untuk menciptakan kondisi dan situasi dalam peningkatan kesejahteraan rakyat yang penuh dengan kedamaian.
Untuk menjaga perdamaian demi ketentraman,. memberantas kemiskinan, kebodohan merupakan penjabaran pelaksanaan syariat islam.
Menjadi proses transformasi Aceh dan transisi demokrasi sebagai kesepahaman politik dalam bingkai syariat islam yang bermartabat.
“Pelaksanaan kegiatan zikir peringatan damai MoU Helsinki Kabupaten Bireuen Insya Allah kita laksanakan setiap tahun,” kata Jufliwan. (Herman Suesilo)