KABAR BIREUEN-Warga Desa Pulo Ara Geudong Teungoh Kecamatan Kota Juang setiap musim hujan akhir tahun masih terus merana terancam langganan banjir kiriman.

Pasalnya, saluran irigasi Pante Lhong dari Kilometer 2 Juli sepanjang satu kilometer lebih yang melintasi Desa Pulo Ara Geudong Teungoh dengan lebar dua meter tak mampu menampung arus banjir dari saluran induk Desa Juli Tanjong Tambo yang lebarnya enam meter.

Selain itu tanggul saluran irigasi yang melintasi Desa Pulo Ara Geudong Teungoh terlalu rendah sehingga arus banjir kiriman dari pergunungan Peuraden Juli setiap musim hujan tak mampu tertampung dalam saluran irigasi.

Sehingga meluap menerjang Pulo Ara merendam ratusan rumah penduduk dan satu unit SDN 15 Bireuen yang berlokasi di pinggiran saluran irigasi Desa Pulo Ara.

Keuchiek Desa Pulo Ara Geudong Teungoh, Ridwan Aziz, SH yang dikonfirmasi Kabar Bireuen di Masjid Al Amin Desa Pulo Ara, Jumat (15/11/2019) membenarkan warga Desa Pulo Ara yang berada dalam kawasan pusat Kota Juang Bireuen setiap musim hujan akhir tahun masih merana.

Jadi sasaran langganan banjir kiriman yang meluap dari saluran irigasi yang lebarnya terlalu sempit dan tanggul irigasinya terlalu rendah.

Dikatakan,  tak hanya ratusan rumah penduduk terendam banjir kiriman, SDN 15 Bireuen yang berlokasi di Pulo Ara terendam banjir kiriman mencapai satu meter merusak seluruh perabotan rumah penduduk dan sekolah yang mengakibatkan kegiatan belajar mengajar di SDN tersebut terhenti.

Menurut Ridwan Aziz, banjir kiriman setiap musim hujan akhir tahun dari pergunungan Peuraden Juli datang menjelang tengah malam membuat warga sangat kalang kabut dalam menyelamatkan barang-barang perabotan dan elektronik  agar tidak terendam banjir.

Dikemukakan, penyebab utama Desa Pulo Ara jadi langganan banjir kiriman, terutama saluran irigasi yang lebarnya sempit dan tanggul irigasinya terlalu rendah.

Dulu saluran irigasi Pante Lhong memiliki saluran pembunang  ke parit jalan negara Bireuen – Takengon dan parit jalan negara Banda Aceh – Medan, kawasan Telkom Bireuen sebagai saluran pembuang banjir kiriman ke Alur Titi Rumbia.

Akibat saluran pembuang di kawasan Jalan Bireuen – Takengon dan depan Telkom Bireuen sudah tersumbat total tidak berfungsi lagi, Desa Pulo Ara jadi sasaran langganan banjir. 

Diharapan, dinas terkait Pemkab Bireuen dan Pemda Aceh agar memberikan perhatian serius, untuk mencegah agar warga Pulo Ara dapat segera terbebas dari bencana langganan banjir. 

Renovasi perluasan saluran dan tanggul irigasi  yang sedang dikerjakan teknisnya jangan asal-asalan,  harus mampu mencegah ancaman bencana banjir kiriman setiap akhir tahun yang menimpa warga Desa Pulo Ara.

“Selain itu saluran pembuang parit jalan Bireuen–Takengon dan saluran pembuang depan Telkom Bireuen ke Alur Titi Rumbia yang tidak berfungsi total sangat perlu difungsikan kembali,” harap Ridwan Aziz. (H.AR Djuli).

Â