KABAR BIREUEN, Bireuen – Manajemen RSUD dr Fauziah Bireuen membenarkan alat foto rontgen pada rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Bireuen itu mengalami kerusakan karena faktor usia.
Untuk menangani pasien emergency, pihak RSUD dr Fauziah telah bekerja sama dengan dua rumah sakit swasta yang ada di Bireuen, yaitu RS BMC dan RS Telaga Bunda 2.
Hal itu disampaikan Kepala Ruangan SMF RSUD dr Fauziah, dr Muhammad Adi, SpRad menjawab Kabar Bireuen, Selasa (23/9/2025).
“Benar. Alatnya (rontgen) rusak sejak hari Minggu (21/9),” katanya.
Meskipun alat foto rusak, jelas Muhammad Adi, pihaknya tetap memberikan pelayanan kepada pasien emergency. Untuk pasien kontrol ulang ditangguhkan sementara.
“Rumah sakit (RSUD dr Fauziah) bekerja sama dengan BMC dan Telaga Bunda 2 untuk melayani pasien dari Rumah Sakit Fauziah yang emergency perlu segera tindakan operasi,” jelasnya.
Untuk mobilisasi pasien tersebut dari RSUD Fauziah ke RS swasta, tambah alumnus Fakultas Kedokteran Abulyatama Aceh ini, dilayani antar jemput menggunakan ambulans RS Fauziah.
Ditanya penyebab kerusakan alat yang setiap hari dioperasikan pada rumah sakit tersebut, dokter spesialis radiologi ini menyebutkan karena faktor usia.
“Alat itu dibeli tahun 2018. Sekarang pemakaiannya sudah tujuh tahun. Idealnya, alat foto rontgen pemakaian lima tahun, setelah itu harus pengadaan baru. Namun, saat ini belum memungkinkan dibeli alat baru, karena butuh proses. Sementara kita perbaiki dulu alat yang rusak,” ungkap jebolan spesialis radiologi pada Universitas Airlangga ini.
BACA JUGA: Setiap Hari RSUD dr Fauziah Bireuen Layani 30 Pasien Cuci Darah
Menurutnya, setiap bulan RSUD dr Fauziah melayani 2.000 pasien foto rontgen. “Setiap hari kami melayani sekitar 100 pasien, sesuai kapasitas alat. Sebenarnya Rumah Sakit Fauziah punya dua alat rontgen. Namun yang kapasitas foto 300 pasien per hari sudah lama rusak juga karena pemakaiannya di atas lima tahun,” pungkasnya.
Pasien Tidak Terlantar
Sementara Plt Wakil Direktur Bidang Pelayanan pada RSUD dr Fauziah, dr Minar Mushari, SpS, menegaskan, tidak ada pasien yang terlantar di rumah sakit pelat merah ini.
“Tidak ada pasien yang terlantar selama ini. Semua dilayani sesuai prosedur (SOP) yang ditentukan BPJS. Memang saat ini pasien rawat inap membludak karena terbatas ruang inap,” tegasnya.
Di IGD, lanjutnya, kapasitas tempat tidur yang dibolehkan 13 unit. Sementara pasien di IGD lebih 30 orang. “Ini terjadi karena masyarakat memilih untuk dirawat di rumah sakit Fauziah. Harus kita akui, saat ini pelayanan di Fauziah semakin baik,” terang mantan Wadir pada RSUD Sabang ini.
Untuk meningkatkan pelayanan rawat inap, Pemerintah Kabupaten Bireuen sedang menambah ruangan rawat. “Sekarang ada beberapa ruangan sedang direnovasi untuk menambah kamar rawat inap,” pungkasnya. (Rizanur)










